Kediri (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih mengkaji dan mencari solusi penyebab sejumlah sekolah di kabupaten ini minim dapat murid pada tahun ajaran baru 2023.
Pelaksana Tugas Kepala Disdik Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin menyebut ada dua Sekolah Dasar (SD) di kabupaten itu minim murid, sehingga pemerintah berencana melakukan merger.
"Satu sekolah di Gurah. Mungkin masyarakat punya pilihan sekolah lain yang lebih strategis dan aman. Di Gurah itu kanan dan kiri sudah jalan raya, masuk dan keluar jalan (jalan raya)," kata Mokhamat Muhsin di Kediri, Selasa.
Pihaknya mengatakan SD di Kecamatan Gurah itu sudah tiga tahun belakangan jumlah siswanya semakin sedikit, termasuk pada tahun ini.
Baca juga: Pemkot Kediri gencar kampanye wujudkan PJAS aman untuk kesehatan
"Di Gurah itu dua atau tiga tahun ini (kekurangan murid). Banyak sekolah swasta juga. Bagi pemerintah, ketika sekolah tidak dapat murid karena tertampung di sekolah lain, jadi tidak masalah. Yang kami khawatirkan tidak dapat sekolah, di desa itu ada yang tidak sekolah," katanya.
Ia juga mengungkapkan di sekolah lain yang nihil murid adalah SD Kecamatan Ringinrejo. Di lokasi tersebut tidak ada murid, sehingga pemerintah berencana untuk melakukan merger. Bangunan sekolah itu juga akan dijadikan SMK sehingga murid-murid bersekolah di sekolah lainnya.
Saat ini pihaknya masih melakukan kajian terkait minimnya murid SD di sekolah tersebut. Di Kabupaten Kediri, hampir di setiap kecamatan ada sekolah yang minim dapat murid.
"Dinas pendidikan akan introspeksi kenapa. Sekarang ini, persaingan sekolah swasta juga banyak," katanya.
Sementara itu Kepala Sekolah SDN Sukorejo, Kecamatan Gurah, Tri Wahyuni, mengatakan pada tahun ajaran baru ini sekolahnya hanya memperoleh satu siswa. Namun, hal tersebut tidak mempengaruhi proses belajar mengajar yang dilakukan guru.
"Dengan satu orang siswa tersebut, proses belajar mengajar masih tetap berjalan sebagaimana mestinya," kata dia.