Polisi Sumenep Minta Warga Serahkan "Bondet"
Senin, 19 September 2011 21:23 WIB
Sumenep - Aparat Kepolisian Resor Sumenep meminta warga setempat menyerahkan secara sukarela semua bahan yang bisa meledak, termasuk "bondet" atau bom ikan, dalam sosialisasi di Balai Desa Payudan Dundang, Kecamatan Guluk Guluk, Senin.
Kepala Bagian Operasional Polres Sumenep, Kompol Edi Purwanto, menjelaskan, pihaknya akan mengintensifkan kembali sosialisasi bahaya bondet maupun bahan lainnya yang bisa meledak kepada warga setempat.
"Dalam setiap sosialisasi tersebut, kami akan meminta warga untuk menyerahkan bondet atau bahan lainnya yang bisa meledak itu secara sukarela kepada jajaran kami. Pada Senin ini, kami melakukan sosialisasi bahaya bondet kepada warga Desa Payudan Dundang, Kecamatan Guluk Guluk," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya sengaja mengintensifkan kembali sosialisasi bahaya bondet setelah terjadi kasus ledakan bondet di Desa Karangnangka, Pulau Raas, dan Desa Payudan Dundang.
"Kami memulai sosialisasi tersebut dari Desa Payudan Dundang dan selanjutnya akan dilakukan di wilayah lainnya secara bergiliran. Peredaran bondet maupun bahan lainnya yang bisa meledak merupakan salah satu potensi kerawanan di Sumenep," ucapnya.
Sosialisasi bahaya bondet maupun permintaan supaya warga Sumenep menyerahkan sukarela bahan berbahaya kepada polisi, sebenarnya sudah dilakukan sejak akhir 2010.
"Pada akhir 2010 lalu terdapat tiga warga di tiga kecamatan yang menyerahkan secara sukarela bahan yang bisa meledak kepada jajaran kami. Mereka yang menyerahkan barang berbahaya secara sukarela itu tidak akan diproses hukum," paparnya.
Edi berharap warga Sumenep bisa memahami bahaya bondet dan selanjutnya menyerahkan secara sukarela bom rakitan yang biasanya digunakan untuk menangkap ikan tersebut, kepada jajarannya.
Pekan lalu terjadi dua ledakan bondet di Sumenep, yakni pada Kamis (15/9) malam di rumah Mas'at, warga Desa Karangnangka, Pulau Raas, dan Sabtu (17/9) di pekarangan dekat rumah Murjadin, warga Desa Payudan Dundang.
Pada 6 April lalu, kasus serupa terjadi di rumah Muhlis, warga Dusun Kandibas, Desa Guluk Guluk, Kecamatan Guluk Guluk.