Polres Sumenep Belum Periksa Korban Ledakan "Bondet"
Senin, 19 September 2011 19:32 WIB
Sumenep - Aparat Kepolisian Resor Sumenep, Jawa Timur, belum memeriksa korban ledakan bom rakitan untuk menangkap ikan atau "bondet" di Pulau Raas, Mas'at, warga Desa Karangnangka.
"Hingga sekarang, Mas'at yang mengalami luka parah akibat ledakan bondet itu masih dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Moh Anwar Sumenep. Kondisi Mas'at belum memungkinkan untuk dimintai keterangan secara formal," kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Sumenep, Kompol Edi Purwanto, Senin.
Ledakan bondet di rumah Mas'at terjadi pada Kamis (15/9) malam sekitar pukul 18.20 WIB.
"Kami telah memeriksa enam saksi. Dari pemeriksaan enam saksi tersebut, barang bukti berupa ratusan kilogram potasium yang kami sita di tempat kejadian perkara (TKP) diduga milik Mas'at. Potasium itu adalah salah satu bahan untuk membuat bondet," ujarnya.
Edi mengatakan, pihaknya akan secepatnya memeriksa Mas'at, jika kondisinya sudah memungkinkan.
"Kami ingin mengetahui asal-usul ratusan kilogram potasium tersebut. Selama dirawat di RSD Sumenep, Mas'at diawasi oleh petugas kepolisian selama 24 jam," ucapnya.
Dalam olah TKP di rumah Mas'at, polisi menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya ratusan kilogram potasium dan 194 bungkus korek api yang diduga sebagai bahan campuran untuk membuat bondet.
Ledakan bondet di rumah Mas'at itu mengakibatkan empat orang menjadi korban.
Empat korban tersebut adalah Mas'at, Masani (istri Mas'at), Ruspandi (anak Mas'at), dan Multiana (anak Mas'at).
Salah satu korban, yakni Multiana yang baru berumur empat tahun itu meninggal dunia.
Sementara tiga korban lainnya yang mengalami luka berat dirawat intensif di RSD Moh Anwar Sumenep.
Tiga korban yang selamat itu tiba di RSD Sumenep pada Jumat (16/9) sekitar pukul 10.00 WIB.