Malang - Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang dibangun sejak beberapa tahun lalu menjadikan Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur,sebagai perguruan tinggi mandiri energi. Rektor Universitas Muhammadiyah malang (UMM) Dr Muhadjir Effendi, Sabtu, mengatakan, PLTMH UMM ini merupakan salah satu ikon pengembangan energi alternatif di kampus tersebut. "Dalam sepuluh tahun terakhir, UMM memiliki kepedulian cukup tinggi terhadap energi termasuk menjadikan kampus ini sebagai kampus mandiri energi dengan mengkaji dan menerapkan berbagai energi alternatif," tegas Muhadjir dihadapan 1.100 wisudawan UMM di UMM Dome kampus setempat. Selain PLTMH, katanya, UMM juga telah memiliki listrik tenaga surya, tenaga angin, reaktor biogas, penangkapan gas metan, serta energi biodiesel, bahkan PLTMH UMM pernah meraih ASEAN Energy Awards 2008 dari forum Menteri Energi ASEAN. Menurut Muhadjir, kebutuhan akan energi semakin hari semakin besar, sementara cadangan minyak bumi dan bahan lain yang tak bisa diperbarui semakin menipis. "Dalam kondisi seperti ini pilihan untuk penghematan memang cukup rasional. Tetapi akan menjadi persoalan apabila penghematan justru mengurangi produktivitas," ujarnya. Kampus UMM memiliki topografi yang berpotensi sebagai kampus mandiri energi, sehingga memungkinkan penghematan dan produktivitas berjalan seiring. Lebih lanjut Muhadjir mengatakan, hasil riset dosen dan mahasiswa UMM tentang energi alternatif juga telah diterapkan di masyarakat, seperti pembuatan reaktor energi biogas di lokasi KKN, listrik tenaga angin untuk masjid dan listrik tenaga surya untuk penerangan jalan serta membangun PLTMH di berbagai lokasi di Kabupaten Malang. Disamping itu, UMM juga berhasil membangun lab penangkapan gas metan untuk energi listrik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang Kota Malang yang bekerja sama dengan BGP Engineer Belanda dan Pemkot Malang. Laboratorium tersebut juga digunakan untuk menyelenggarakan shortcourse Solid Waste Management (SWM) untuk Dinas Kebersihan se-Indonesia. Sementara Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Energi Baru dan Terbarukan (P3EBT) UMM Dr Herwintono menerangkan, PLTMH UMM menjadi satu-satunya di Indonesia yang berada di lingkungan kampus yang dengan mudah bisa dijangkau oleh pengunjung yang ingin belajar. Saat ini PLTMH UMM menghasilkan listrik sekitar 100 KWA. Energi itu bisa menggerakkan setidaknya 25 persen penerangan kampus. Meski pencapaian angka itu masih relatif kecil untuk kebutuhan sehari-hari, sebagai sebuah unit lab dan objek wisata sains, PLTMH UMM telah berhasil memberi inspirasi berbagai pihak untuk membangun hal serupa. Sejak beroperasi hingga sekarang, kata Herwintono, PLTMH UMM telah menerima kunjungan dari berbagai kalangan, seperti Duta Besar, Menteri, pemerintah provinsi dan kabupaten di Indonesia, kalangan perguruan tinggi, perusahaan swasta, hingga sekolah-sekolah.
PLTMH Jadikan UMM Mandiri Energi
Sabtu, 17 September 2011 17:45 WIB