Jember - Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Timur M. Cholily mendesak pemerintah segera memulangkan jenazah TKI asal Bondowoso yang menjadi korban pembunuhan dan dimutilasi di Malaysia. "Pemerintah memiliki kewajiban untuk memulangkan jenazah TKI Suramlah secepatnya karena kabar yang kami dengar bahwa visum sudah selesai dilakukan oleh petugas medis di Malaysia," tuturnya saat ditemui di kantor SBMI Jember, Jumat. Suramlah dan anak laki-lakinya yang bernama Muhammad Sukri menjadi korban pembunuhan dengan cara dimutilasi di sebuah apartemen Taman Kosas, Ampang, Selangor, Malaysia. Kepala Bidang Penerangan, Sosial, Budaya (Pensosbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Suryana Sastradiredja di Kuala Lumpur mengatakan, TKI Suramlah ditemukan tewas, Rabu (3/8). Menurut Cholily proses pemulangan jenazah Suramlah merupakan tanggung jawab penuh pemerintah, sehingga tidak boleh ada pungutan yang dibebankan kepada pihak keluarga korban dalam pemulangan jenazah dari Malaysia ke rumah duka di Bondowoso. "Janji pemerintah untuk segera memulangkan jenazah korban mutilasi harus segera ditepati dan hak-hak normatif Suramlah seperti gaji yang belum dibayar dan asuransinya juga harus diberikan kepada keluarga korban," paparnya. Ia mengemukakan kasus Suramlah bukanlah kasus yang pertama kali yang dialami buruh migran asal Indonesia, sehingga perlu adanya pengawasan yang ketat yang dilakukan masing-masing duta besar di negara tujuan TKI. "Setiap kasus kekerasan yang dialami oleh buruh migran seharusnya menjadi titik tolak pemerintah untuk melindungi pahlawan devisa, namun justru kasus kekerasan terus berulang," katanya menjelaskan. Aktivis buruh migran asal Jember itu mendesak pemerintah untuk menghentikan pengiriman TKI nonformal di Malaysia dan Arab Saudi untuk selamanya karena banyaknya kasus kekerasan yang dialami TKI di dua negara tersebut. Sementara keluarga Suramlah berharap jasad ibu tiga anak yang menjadi korban pembunuhan dengan cara dimutalasi di Malaysia itu bisa segera dipulangkan ke desanya di Sukowono, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso. Anak Suramlah, Eko Saiful Bahri juga berharap agar pengadilan di Malaysia berlaku seadil-adilnya dengan menghukum berat para pelaku pembunuhan terhadap ibunya.
SBMI Desak Pemerintah Pulangkan TKI Korban Mutilasi
Jumat, 16 September 2011 18:01 WIB