Ponorogo (ANTARA) - Ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti pameran bonsai dalam rangkaian Grebeg Suro yang digelar Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur selama sepekan mulai 10-17 Juli.
"Jawa Timur mayoritas ikut, lalu ada Jawa Tengah, Bali juga ada. Paling jauh dari Kalimantan Barat dengan total ada 410 tanaman bonsai yang dibawa peserta dan dipamerkan dalam grebeg bonsai tahun ini," kata panitia Grebeg Bonsai Ponorogo, Rudi Sugiarto di Ponorogo, Sabtu (15/7).
Kegiatan yang diselenggarakan di halaman pendopo Pemkab Ponorogo itu menarik perhatian masyarakat, khususnya para pecinta bonsai.
Ada yang sekedar melihat-lihat keindahan bonsai yang dipajang peserta, namun tak sedikit pula yang melakukan transaksi membeli bonsai yang harganya mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah tersebut.
"Tahun ini kualitasnya lebih bagus, ini paling banyak jenis pohon yang dipamerkan santigi, serut, dan beringin," ungkap Rudi.
Rudi menambahkan dalam pameran tanaman bonsai tersebut ada sejumlah penilaian dari para juri. Penilaian tersebut meliputi penampilan, kematangan bonsai, hingga kerapian. Bonsai yang mendapatkan nilai paling tinggi diberikan berupa tanda khusus sesuai dengan kelasnya.
"Kelasnya itu ada tiga unggul, jadi dan setengah jadi," kata Rudi yang juga seorang petani bonsai tersebut.
Dirinya menyebut bahwa satu buah tanaman bonsai bisa dihargai belasan hingga puluhan juta. Harga tersebut bisa naik berkali kali lipat hingga ratusan juta jika kerap menggondol predikat juara. Apalagi jika pohon bonsai tersebut sudah berusia ratusan tahun akan menjadi nilai tambah.
"Ada yang sampai ratusan juta, usia batangnya juga sudah di atas 100 tahun," katanya.