Melalui kegiatan konsultasi publik tersebut, diharapkan para pihak dapat berbagi peran nya masing-masing guna mencapai tujuan bersama yakni Merauke gerbang masyarakat sehat, cerdas dan sejahtera.
Staf Sekretaris Daerah Merauke yang diwakilkan oleh Jeremias Ndiken, dalam keterangannya, yang diterima di Surabaya, mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut disusun agar program yang direncanakan dapat tepat sasaran dan terealisasi di lapangan sesuai kebutuhan masyarakat.
"Masyarakat Merauke harus punya anak-anak yang cerdas, agar dapat membangun Merauke ini," katanya.
Selain itu, lanjutnya, juga pembagian bagi hasil plasma agar digunakan baik-baik oleh masyarakat, dibagi, disisihkan untuk tabungan.
Sementara itu, General Manager PT BIA Yanto Dawenan mengatakan bahwa sebagai perusahaan berkelanjutan, pihaknya tetap membutuhkan dukungan dari para pemangku kepentingan.
"Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak agar rencana kegiatan pada delapan kampung dapat diimplementasikan dengan baik," katanya.
Sementara, Manajer Program PT BIA Resit Sozer menyampaikan perkembangan yang telah dilakukan selama satu tahun, antara lain adalah kajian sosial budaya dan ekonomi yang dilakukan bersama dengan Politeknik Yasanto Merauke.
“Kajian baseline ini akan dijadikan tolak ukur atau indikator kesuksesan dalam implementasi program," ucapnya.
Menurut dia, implementasi program pengembangan masyarakat dan pelestarian alam akan berfokus di Distrik Muting dan Ulilin pada delapan kampung, yaitu Kampung Selil, Kindiki, Pachas, Muting, Boha, Kolam, Wan dan Selauw.
Hasil kolaborasi BIA dengan P3MD juga telah berhasil membentuk Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) di tiga kampung pada tahun 2023, yakni Kampung Selil, Kindiki dan Muting.
Kampung-kampung tersebut, akan dijadikan sebagai percontohan pengelolaan usaha lokal, sosialisasi pembentukan BUMK, penyusunan anggaran dasar dan musyawarah kampung telah dilakukan pada May 2023 lalu oleh TAPM P3MD, TPP Disktrik Muting dan Distrik Ulilin juga PT.Bio Inti Agrindo.