Mojokerto (ANTARA) -
Tim matching fund (MF) Universitas Surabaya (Ubaya) meluncurkan wisata Kendhi Pitoe Park di Kabupaten Mojokerto, yang merupakan bagian dari MF berjudul "Pengembangan Pariwisata Di Desa Selotapak Trawas, Berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Potensi Alam".
Ketua tim pengusul MF Ubaya, Maya Hilda Lestari Louk, dalam taklimat media yang diterima di Mojokertp, Ahad mengatakan Kendhi Pitoe Park merupakan salah satu bagian dari pengembangan Desa Selotapak, Mojokerto, Jatim.
"Desa ini mulai berinisiatif menjadi desa wisata yang pengembangannya dipelopori Ubaya sejak tahun 2018," ujarnya.
Ia mengatakan, Kendhi Pitoe Park ini dilatarbelakangi oleh kebersamaan dan semangat warga desa yang ingin memiliki suatu tempat yang bisa dikerjakan bersama-sama oleh seluruh warga desa.
"Sehingga, dengan hal ini bisa menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian warga desa," katanya.
Ia menyebut, pemerintah desa, BUMDes, dan semua lembaga swadaya desa siap mendukung terwujudnya Kendhi Pitoe Park sebagai pusat wisata di Desa Selotapak.
Untuk mempermudah akses informasi, lanjut dia, pada program ini dibuatkan berbagai media informasi seperti laman, virtual reality video, serta animasi.
Wisatawan dapat melihat langsung informasi wisata melalui gawai masing-masing dengan melakukan scan barcode pada layanan mandiri di beberapa lokasi wisata.
Di Kendhi Pitoe Park juga tersedia fasilitas untuk belajar mengenai PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) melalui animasi yang dapat dimainkan pengunjung pada pusat informasi.
Dalam kegiatan tersebut Ubaya menggelar berbagai macam lomba antara lain lomba mewarnai dan lomba video TikTok bertema promosi Desa Wisata Selotapak.
Selain itu, ada pula penampilan pentas seni dan budaya berupa tari-tarian dan karnaval baju khas Mojokerto, pemajangan hasil pengolahan sampah anorganik, serta hidangan makanan dan kue khas Desa Selotapak.
Pada MF ini, tim dosen dan mahasiswa juga memberikan pelatihan dan pendampingan tentang manajemen wisata, pelanggan, dan pengoperasian teknologi informasi kepada warga.
"Tujuannya agar masyarakat sebagai ujung tombak daerah wisata dapat memberikan informasi sapta pesona yang benar pada para wisatawan," ujarnya.
Tak hanya itu, kegiatan lain yang juga dilakukan antara lain pengembangan wisata, digitalisasi informasi wisata dan pemasaran, pengolahan sampah organik dan anorganik, serta inovasi produk unggulan daerah.
Melalui kegiatan ini, Ubaya berharap jumlah wisatawan ke Desa Selotapak dapat meningkat, sehingga dampaknya dapat langsung dirasakan oleh warga.
“Semoga desa wisata ini bisa dibangun dan dikelola secara baik agar ekonomi masyarakat meningkat dan dapat mengurangi tingkat pengangguran,” kata Maya Hilda Lestari Louk .
Kepala Desa Selotapak, Agus Sugiono, mengatakan sudah sejak lama lahan pertanian yang merupakan aset desa ingin dikembangkan menjadi wisata.
"Terima kasih kepada Ubaya yang telah membimbing desa kami mulai dari pelatihan hingga mengajarkan cara pemasarannya," katanya.