Jember - Pawai pegon atau cikar yang digelar setiap tujuh hari setelah Lebaran atau Lebaran Ketupat 2011 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu, diwarnai insiden yang menyebabkan penumpang alat transportasi ditarik sapi itu terluka. Pawai pegon merupakan agenda tahunan yang menjadi tradisi warga kawasan pesisir selatan Kota Jember. Ratusan pegon berkeliling desa dan berakhir di objek wisata Pantai Watu Ulo, untuk menandai 7 Syawal 1432 Hijriah atau Lebaran Ketupat. "Tiba-tiba ada seekor sapi yang mengamuk dan sepertinya kesurupan, sehingga menyebabkan salah satu pegon terbalik di tengah sawah," kata seorang warga setempat, Rahmat. Terbaliknya pegon di areal persawahan, kata dia, menyebabkan penumpang yang berada di dalam pegon panik dan mengalami luka-luka, bahkan seorang penumpang mengalami patah tulang. "Penumpang pegon yang mengalami luka-luka segera dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga medis," katanya. Sebagian besar penumpang pegon adalah ibu-ibu dan anak-anak, sehingga insiden kecelakaan tersebut menyebabkan trauma penumpang pegon yang terperosok dan terbalik di areal sawah. Ketua Panitia Pawai Pegon, Suto Wijoyo, menyayangkan insiden saat pawai tradisi Lebaran Ketupat karena ada penumpang pegon terluka. "Kami langsung mengevakuasi penumpang yang berada di dalam pegon yang terbalik dan membawa penumpang yang terluka ke puskesmas terdekat," katanya. Menurut Suto, pawai pegon merupakan tradisi sejak nenek moyang yang harus dilestarikan. Pegon yang dihiasi janur kuning diarak dari Balai Desa Sumber Rejo, Kecamatan Ambulu hingga Pantai Watu Ulo yang jaraknya sekitar 10 kilometer. "Setelah seluruh pegon berada di pantai pesisir laut selatan itu, warga dan seluruh penumpang pegon makan ketupat bersama-sama sambil menikmati keindahan Pantai Watu Ulo," katanya.
Pawai "Pegon" Jember Diwarnai Insiden Kecelakaan
Rabu, 7 September 2011 22:04 WIB