Pemprov Jatim (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meyakini peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci untuk mewujudkan cita-cita Indonesia emas di tahun 2045.
"Tujuan yang harus dicapai Indonesia di tahun 2045 adalah mewujudkan SDM yang unggul, berbudaya, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," katanya saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Pengawas angkatan IX, X, XI dan Penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat II angkatan II Pemprov Jatim tahun 2023 di Gedung BPSDM Jatim di Surabaya, Kamis.
Gubernur Khofifah mengungkapkan untuk mencapai negara yang demokratis, kuat dan bersih, dengan pembangunan yang merata dan inklusif, serta perekonomiannya maju berkelanjutan, maka persiapannya harus dilakukan mulai sekarang.
"Menyiapkan Indonesia emas harus dimulai dengan meningkatkan kualitas SDM. Kuncinya adalah SDM multi profesi dan kualitas secara ilmiah maupun spiritual," ujarnya.
Termasuk di dalamnya, lanjut gubernur perempuan pertama di Jatim itu, adalah meningkatkan kualitas SDM dari para aparatur sipil negara, tak terkecuali di Jatim.
Sejauh ini, Khofifah menandaskan, peningkatan SDM para ASN terus dilakukan melalui berbagai program di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim.
Berbagai inovasi pengembangan SDM ASN yang dilakukan BPSDM Jatim bahkan telah banyak mendapatkan pengakuan dan mendulang prestasi di skala nasional.
"Antara lain mendapat pengakuan dari Lembaga Administrasi Negara sebagai BPSDM nomor satu di Indonesia selama dua tahun berturut-turut. Selain itu, sekarang sedang proses untuk penilaian kembali. Tentu kita berharap program-program yang dikembangkan BPSDM Jatim akan menjadi role model," ucap Khofifah.
Di kesempatan sama Gubernur Khofifah menyaksikan penandatanganan pakta integritas oleh perwakilan peserta pelatihan kepemimpinan pengawas bersama Kepala BPSDM Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Adi Suryanto menyampaikan bahwa BPSDM Jatim telah mampu menginisiasi banyak perubahan dan menurutnya yang harus berubah tidak hanya peserta, tetapi lembaganya harus menciptakan dan menginovasi.
Ia menjelaskan bahwa lembaga besar dan mampu menginspirasi dan menginisiasi adalah yang mendapat dukungan penuh dari kepala daerahnya, seperti Jawa Timur.
"Saya belum menemukan satu BPSDM di seluruh Indonesia seperti BPSDM Jawa Timur yang telah menjadi role model pertama karena ada dukungan yang luar biasa dari Ibu Gubernur, bahkan menurut saya ibu ini tidak sukses di Jatim saja, tapi sukses menginspirasi," katanya.
"Saya selalu di mana-mana cerita, saya harus mengatakan siapa gubernur di Indonesia yang paling punya perhatian terhadap ASN, ya Ibu Gubernur Jawa Timur," tutur dia menambahkan.