Surabaya (ANTARA) - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menerima 10.206 mahasiswa baru dari 40.920 peserta yang mendaftar melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
"Yang diterima tersebut merupakan hasil persaingan ketat dari sebanyak 40.920 peserta jalur UTBK, baik itu sebagai pilihan pertama maupun pilihan kedua," kata Kasubdit Penerimaan dan Kelulusan Mahasiswa Baru Unesa Sukarmin di Surabaya, Rabu.
Unesa tahun ini berada di urutan ke-10 sebagai kampus yang memiliki pendaftar terbanyak di jalur SNBT. Pada kategori vokasi, Unesa menerima 1.063 peserta jalur UTBK.
Angka tersebut mencatatkan Unesa sebagai kampus ke-8 nasional yang menerima pendaftar vokasi terbanyak.
"Unesa juga masuk sebagai kampus dengan pendaftar KIP-K terbanyak se-Indonesia, yaitu menerima 4.239 jalur UTBK," ujar dosen FMIPA itu.
Sukarmin mengucapkan selamat kepada para peserta yang sudah lolos di prodi dan kampus impiannya.
Dia mengimbau peserta segera mempersiapkan berkas pendaftaran ulang dan memantau tanggal penting di laman dan media sosial official Unesa.
Untuk yang belum dinyatakan lolos di Unesa jalur UTBK, katanya, masih ada jalur mandiri yang kesempatannya masih terbuka.
Ia menyarankan peserta agar nilai UTBK-nya digunakan untuk mendaftar jalur mandiri atau SPMB utamanya jalur tanpa tes di Unesa.
Jalur tanpa tes ini, katanya, kesempatan bagus bagi peserta, sebab hanya diikuti peserta yang memiliki nilai UTBK dan SNBP (rapor).
"Bagi adik-adik yang nilai UTBK-nya bagus, bisa memilih prodi apapun yang ada di Unesa. Bagi yang nilainya sedang, pilihlah prodi Unesa yang persaingannya tidak terlalu tinggi. Buat adik-adik yang memilih prodi keolahragaan dan seni, bisa didukung dengan portofolio atau sertifikat," ujarnya.
Selain jalur nontes tersebut, Unesa juga menyiapkan tujuh jenis penerimaan jalur mandiri. Ada jalur prestasi, jalur disabilitas, TMUBK, afirmasi pendidikan tinggi (Adik), kerja sama dan jalur mahasiswa luar negeri.
"Jalur yang sangat berpeluang besar bagi peserta yaitu jalur prestasi, di dalamnya ada jalur prestasi kepemimpinan bagi pengurus inti OSIS, prestasi olahraga, seni, saintek-soshum, MTQ, tahfiz, pesantren, prestasi agama Katolik, Protestan, Hindu, Buddha. Adik-adik nanti tinggal mengunggah sertifikat bukti pernah ikut lomba, piagam juara dan sebagainya," katanya.