Kota Probolinggo (ANTARA) - Pemerintah Kota Probolinggo memberikan fasilitas internet gratis berupa modem dan perlengkapannya kepada puluhan pondok pesantren (ponpes) untuk mendukung digitalisasi pesantren di kota setempat.
"Sebanyak 36 ponpes memperoleh pinjam pakai modem wifi (orbit). Fasilitas internet merupakan sarana pendukung di era transformasi digital," kata Sekretaris daerah Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati dalam keterangan tertulis yang diterima di kota setempat, Selasa.
Menurutnya informasi tentang ilmu pengetahuan semuanya dapat dicari di internet dan hal itu merupakan sarana belajar yang memberikan kemudahan kepada santri untuk mencari informasi yang diperlukan untuk bahan pembelajaran.
"Saya mengingatkan agar ponpes punya regulasi yang jelas, bagaimana internet hanya bisa digunakan untuk hal-hal yang positif," tuturnya.
Ia mencontohkan ada sistem blocking akses internet, sehingga dengan begitu tidak bisa mengakses konten-konten negatif, sekaligus membatasi waktu-waktu tertentu pemakaian internet yang hanya bisa digunakan untuk tugas di sekolah.
"Akselerasi program itu penting agar pembelajaran di pondok pesantren tidak mengalami kendala akibat kurang tersedianya fasilitas internet. Pemkot memberikan bantuan paket kuota gratis kepada pondok pesantren," katanya.
Selanjutnya, tinggal bagaimana pesantren mempersiapkan sebuah sistem agar teknologi internet secara mobile tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar sesuai dengan peruntukannya.
Sementara perwakilan Ponpes Riyadhus Sholihin, Hafidz menyampaikan ucapan terima kasih dan menyambut baik pemberian fasilitas modem tersebut, sehingga banyak inovasi yang nantinya bisa dilakukan pondok pesantren dengan fasilitas tersebut.
"Selain menunjang kegiatan operasional yang memerlukan akses internet, pesantren juga bisa mengenalkan kegiatan dan produk-produk pendidikan kepada masyarakat secara luas," ujarnya.
Ia juga berharap fasilitas internet gratis itu bisa menunjang kemajuan ponpes dalam hal pendidikan dan dakwah, serta upaya mempermudah promosi dan eksistensi pesantren di masyarakat.