Surabaya (ANTARA) -
Manajemen PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengajak para pemangku kepentingan bersama-sama meningkatkan keamanan dan keselamatan di perlintasan sebidang.
Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Sandry Pasambuna dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengatakan ajakan tersebut digelar melalui seminar nasional sekaligus sebagai upaya mencegah kecelakaan di jalur kereta api.
"Sehingga dengan diselenggarakannya seminar nasional ini ada solusi penanganan yang lebih efektif untuk meminimalisasi kecelakaan, serta adanya realisasi di lapangan untuk penanganan peningkatan keamanan dan keselamatan di perlintasan sebidang," katanya.
Berdasarkan catatannya, sampai saat ini terdapat sejumlah 3.693 perlintasan sebidang jalur kereta api yang terdiri dari 1.598 perlintasan dijaga dan 2.095 perlintasan tidak dijaga.
Menurut dia, perlintasan sebidang tersebut tersebar di berbagai jenis jalan seperti jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten/kota dan jalan desa, serta jalan khusus yang digunakan oleh badan hukum atau lembaga.
"Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No 94 Tahun 2018 pasal 2, pengelolaan perlintasan sebidang tersebut dilakukan oleh penanggung jawab jalan sesuai klasifikasinya yaitu menteri untuk jalan nasional, gubernur untuk jalan provinsi, bupati/wali kota untuk jalan kabupaten/kota dan jalan desa, serta badan hukum atau lembaga untuk Jalan khusus yang digunakan oleh badan hukum atau lembaga," ujarnya.
Selain itu, keberadaan perlintasan sebidang di sebagian tempat melewati pemukiman warga dan daerah industri sehingga rawan terjadi kecelakaan.
"Dalam kurun tiga tahun terakhir, terjadi banyak kecelakaan di perlintasan sebidang jalur kereta api yang merenggut korban manusia secara signifikan, yaitu sebanyak 690 kejadian kecelakaan di perlintasan sebidang, dengan korban meninggal dunia sejumlah 202 orang, luka berat sejumlah 132 orang, dan luka ringan sejumlah 184 orang," tuturnya.
Sandry menjelaskan hal tersebut perlu peran pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sampai level kepala desa untuk meminimalisasi potensi terjadinya kecelakaan di perlintasan sebidang jalur kereta api.
"Diharapkan melalui diselenggarakannya seminar nasional dengan konsep diskusi dan sharing experience ini, dapat memberikan kesamaan persepsi seputar aturan tentang keselamatan di perlintasan kepada seluruh stakeholder. Selanjutnya melalui satu kesepahaman tersebut dapat memotivasi untuk bersama-sama mengembangkan budaya keamanan dan keselamatan, sehingga dapat mempertahankan kinerja keamanan dan keselamatan khususnya bidang perkeretaapian," ujar Sandry.
Sementara itu, pada kesempatan tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, Komisaris Utama KAI Said Aqil Siroj, dan Pemerhati Transportasi Djoko Setijowarno,
Hadir juga sejumlah direksi dan jajaran komisaris, perwakilan Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri, perwakilan Provinsi Jawa Timur, perwakilan Polda Jawa Timur dan lainnya.