"Mereka (Timnas Palestina), sempat mendapatkan 15 menit yang bagus lalu kehilangan momen dalam 15 menit, karena tim Indonesia sangatlah kuat," katanya saat konferensi pers usai pertandingan, Rabu malam.
Meskipun begitu, dirinya juga memuji performa anak asuhnya yang telah bermain menekan.
"Tim Palestina bukan tim defensif, namun mereka lebih menekan pertahanan lawan, tapi juga sempat mereka melambat pada babak kedua," ucapnya.
Makram tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama yang ada di Surabaya karena telah hadir dan mendukung kedua tim.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada Indonesia dan orang-orang yang sudah menonton langsung," tuturnya.
Tak hanya itu, pelatih asal Tunisia tersebut juga mengharapkan Indonesia bisa menang beruntung saat melawan Argentina pada 19 Juni 2023 di Jakarta.
"Semoga beruntung dalam pertandingan melawan Argentina, karena Argentina adalah tim yang menjuarai piala dunia kemarin dan mereka adalah tim yang sangat kuat," ujarnya.
Sementara itu, pemain Timnas Palestina Attaa Jaber mengucapkan terima kasih kepada Indonesia yang telah memberi pengalaman bagus dalam bertanding.
"Terima kasih kepada Timnas Indonesia yang sudah memberikan pengalaman yang sangat bagus dalam pertandingan ini. Dalam 15 menit awal, kami sempat memiliki kontrol pertandingan," ujarnya.
Namun, lanjutnya, pada menit berikutnya rekan-rekannya kehilangan kontrol tapi Palestina tidak menyerah dan tetap berfikir positif.
"Intinya kedua tim sama-sama tidak menyerah, dan Indonesia terus berjuang melawan, itu menjadi pembelajaran bagi tim kami juga," tuturnya.
Timnas Palestina bermain imbang 0-0 melawan Indonesia. Kedua tim tampil saling serang, namun hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan tidak ada yang bisa menghasilkan gol.