Padang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memboyong sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan organisasi untuk menjalin kerja sama perdagangan dengan Sumatera Barat (Sumbar).
"Keunggulan Jawa Timur adalah perdagangan, karena itu kami terus berupaya untuk mengembangkannya. Salah satu upaya itu dengan menjalin kerja sama dengan berbagai provinsi di Indonesia," katanya di Padang, Minggu malam.
Ia mengatakan itu saat bersilaturahim dengan ratusan masyarakat kelahiran Jatim yang berdomisili di Sumbar.
Menurut dia Jawa Timur dan Sumbar memiliki beberapa potensi yang serupa di antaranya memiliki daerah penghasil beras premium dan memiliki balai pembibitan ternak.
"Di Jawa Timur ada Kabupaten Ngawi yang menjadi penghasil padi premium. Di Sumbar ada Solok. Kita jajaki kemungkinan kerja sama untuk menciptakan padi premium kualitas ekspor," ujarnya.
Dalam misi dagang itu, Khofifah memboyong sejumlah organisasi, seperti HIPMI, Kadin, Iwapi, BUMD, dan OPD terkait yang berpotensi menjalin kerja sama dengan Sumbar.
"Kami berharap nanti akan ada MoU antara Jatim dan Sumbar dalam bidang-bidang potensial," ujarnya pula.
Dalam rangkaian kegiatan misi dagang itu, ia juga bersilaturahim dengan masyarakat kelahiran Jatim di Sumbar.
Silaturahmi itu selain mendekatkan secara emosional, juga untuk membangun jaringan dalam mengembangkan potensi daerah.
Ketua Paguyuban Masyarakat Jawa Timur di Sumatera Barat KH Rudi Ahmad Syafrudin mengatakan jumlah masyarakat kelahiran Jatim di Sumbar sekitar 270 orang.
Ia mengatakan banyak warga kelahiran Jatim itu yang sukses dan menjadi tokoh inspiratif di Sumbar. Tetapi meski telah memiliki KTP Sumbar, namun bagaimanapun kampung halaman tetap terpatri dalam lubuk hati.
"Terima kasih atas kunjungan Ibu Gubernur yang juga meluangkan waktu untuk bersilaturahmi dengan kami di Sumbar," katanya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jatim itu juga menyerahkan bantuan bagi Paguyuban Masyarakat Jawa Timur di Sumatera Barat sebesar Rp50 juta.