"Penerimaan JCH kali ini artinya kami bertanggungjawab penuh atas JCH yang akan diberangkatkan dari Embarkasi Jakarta," kata Ketua Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Cecep Khairul Anwar pada acara penerimaan JCH di Pondok Gede, Jakarta, Selasa.
Cecep mengatakan jumlah jamaah calon haji kloter pertama yang akan diberangkatkan dari Embarkasi Jakarta berjumlah 393 orang yang terdiri atas 165 jamaah laki-laki, 220 jamaah perempuan, serta 8 petugas ibadah haji.
Sedangkan, Cecep melanjutkan, usia JCH kloter pertama ini dimulai dari 24 tahun sebagai JCH termuda di kloter ini sebanyak satu orang hingga 82 tahun sebagai JCH tertua sebanyak dua orang.
"Hari ini sudah masuk sebanyak jumlah tersebut dan in syaa Allah berangkat malam nanti sekitar pukul 19.00 WIB," ujar Cecep yang sekaligus menjadi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) RI itu.
Dia menyebutkan di Embarkasi Jakarta saat ini sudah menggunakan standar seperti di bandara internasional sehingga keadaannya steril, aman, dan nyaman.
Maka dari itu, sambungnya, apapun yang berada di Embarkasi Jakarta hukumnya sudah sama seperti di bandara internasional termasuk juga imigrasinya.
"Maka mohon maaf kalau ada panitia yang agak galak karena pengantar tidak boleh lagi menengok," imbuhnya.
Cecep berpesan kepada seluruh JCH untuk selalu menjaga kekompakan antarjamaah karena para JCH akan berada jauh dari Indonesia.
Selain itu, dia melanjutkan, untuk menjaga kesehatan, mengikuti arahan petugas ibadah haji, serta berniat agar menjadi calon haji yang mabrur.
Sebelumnya PPIH menjelaskan pelayanan one stop service adalah pelayanan kepada jamaah yang dimulai dari penyerahan tas bagasi dan kabin kepada petugas PPIH, pemberian label pada tas kabin, hingga pemeriksaan akhir kesehatan JCH di embarkasi.
Selain itu, one stop service meliputi penyerahan gelang identitas, paspor, visa, boarding pass, lembar tanda terima, dan penyerahan biaya hidup selama di Tanah Suci.
Maka dari itu, sambungnya, apapun yang berada di Embarkasi Jakarta hukumnya sudah sama seperti di bandara internasional termasuk juga imigrasinya.
"Maka mohon maaf kalau ada panitia yang agak galak karena pengantar tidak boleh lagi menengok," imbuhnya.
Cecep berpesan kepada seluruh JCH untuk selalu menjaga kekompakan antarjamaah karena para JCH akan berada jauh dari Indonesia.
Selain itu, dia melanjutkan, untuk menjaga kesehatan, mengikuti arahan petugas ibadah haji, serta berniat agar menjadi calon haji yang mabrur.
Sebelumnya PPIH menjelaskan pelayanan one stop service adalah pelayanan kepada jamaah yang dimulai dari penyerahan tas bagasi dan kabin kepada petugas PPIH, pemberian label pada tas kabin, hingga pemeriksaan akhir kesehatan JCH di embarkasi.
Selain itu, one stop service meliputi penyerahan gelang identitas, paspor, visa, boarding pass, lembar tanda terima, dan penyerahan biaya hidup selama di Tanah Suci.