Surabaya (ANTARA) - Kelompok Studi Psikologi Bencana Universitas Surabaya (KSPB Ubaya) melakukan monitoring siklon tropis yang terjadi di sekitar perairan Indonesia dengan menggunakan metode "Disaster Remote Sensing".
"Disaster Remote Sensing merupakan bagian dari disaster forensics yang mengidentifikasi penyebab bencana. Metode ini dimanfaatkan untuk manajemen pengurangan risiko bencana," kata Koordinator KSPB Ubaya, Dr. Listyo Yuwanto, S.Psi., M.Psi., dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Kamis.
Listyo mengatakan monitoring perlu dilakukan karena banyak siklon tropis yang terjadi di sekitar wilayah Indonesia dan memberikan dampak tidak langsung pada kondisi cuaca.
"Badai Cempaka dan Seroja merupakan siklon tropis yang menjadi ancaman bencana baru di Indonesia karena kedua siklon ini mampu menyentuh daratan. Dengan demikian, perlu dilakukan manajemen pengurangan risiko bencana. Salah satunya melalui monitoring siklon," ujarnya.
Kegiatan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya ini telah dilakukan sejak tahun 2022 hingga sekarang.
Lebih lanjut, Listyo mengatakan hasil monitoring disebarluaskan ke komunitas melalui media sosial dan juga pada portal bencana internasional, salah satunya world wide disaster risk reduction.
“Selain itu hasil monitoring juga dianalisis menjadi kajian yang dibukukan sebagai bahan referensi perkuliahan Manajemen Pengurangan Risiko Bencana," ujarnya.
Ia berharap, melalui aktivitas disaster remote sensing mampu meningkatkan peran komunitas dalam pengurangan risiko bencana.
Kelompok studi psikologi bencana Ubaya monitoring siklon tropis Indonesia
Kamis, 18 Mei 2023 15:05 WIB
hasil monitoring juga dianalisis menjadi kajian yang dibukukan sebagai bahan referensi perkuliahan Manajemen Pengurangan Risiko Bencana