Surabaya (ANTARA) - Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) Novia Norman Azzahra melukis wajah Menteri Pendidikan era Presiden Megawati Soekarnoputri, Abdul Malik Fadjar di tumpukan ribuan buku untuk memperingati Hari Buku Nasional 2023.
"Wajah Abdul Malik Fadjar ini saya lukis untuk memperingati jasanya sebagai pencetus Hari Buku Nasional di Indonesia pada tahun 2002," kata Novia di kampus setempat, Selasa.
Malik Fadjar saat menjabat sebagai Menteri Pendidikan mencetuskan peringatan Hari Buku Nasional untuk meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat di seluruh Indonesia yang saat itu masih tergolong rendah.
Saat itu, Malik Fadjar mengajak masyarakat Indonesia untuk meningkatkan minat baca yang bisa menambah pengetahuan perkembangan dunia modern.
Novia menjelaskan lukisan di atas tumpukan buku dengan tinggi 2,5 meter dan lebar 3,85 meter ini buat dalam waktu dua hari. Pembuatan dimulai dari menumpuk buku hingga mengecat.
Sebelum menggambar, mahasiswa jurusan Desain Manajemen Produk ini membuat sketsa di gawai terlebih dahulu.
"Tantangannya adalah ketika menumpuk buku. Semua buku memiliki ukuran yang berbeda-beda sehingga dibutuhkan teknik yang tepat agar tumpukan tersebut tidak mudah jatuh," kaa lulusan SMAN 1 Surabaya itu.
Direktur Perpustakaan Ubaya, Amirul Ulum, S.Sos., M.IP., mengatakan buku-buku yang ditumpuk merupakan buku milik perpustakaan Ubaya. Dia menyebut judul buku-buku ini beragam dan dari tahun terbit yang berbeda-beda.
"Ada buku tahun 90-an sampai terbitan lima tahun terakhir ini. Semua buku ini pernah dipakai sebagai bahan ajar di Ubaya," kata dia.
Tak hanya memamerkan karya Novia, perpustakaan Ubaya juga mengadakan sejumlah kegiatan untuk menarik minat mahasiswa membaca buku.
Acara tersebut antara lain donasi buku secara gratis ke pengunjung perpustakaan. Selain itu, ada giveaway untuk peminjam dan pembaca buku, serta lomba video reels aktivitas di perpustakaan.
"Dengan ketersediaan buku, baik sesuai dengan disiplin ilmu ataupun pengembangan wawasan, karakter serta budaya, akan memperkaya pengetahuan pengunjung perpustakaan. Harapannya, ini menjadi salah satu pengingat dan penanda bahwa buku masih menjadi salah satu media untuk mendapatkan informasi yang valid," ujarnya.