Surabaya (ANTARA) - Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) meluncurkan program Bulan Pendidikan dalam rangka menyemarakkan Bulan Merdeka Belajar atau Bulan Pendidikan Nasional (Mei) di kampus setempat, Minggu.
"Bulan Pendidikan merupakan serangkaian kegiatan yang diselenggarakan khusus untuk memperingati dan menyemarakkan Bulan Pendidikan Nasional," kata Dekan FIP Unesa Prof. Dr. Nursalim, M.Pd.
Nursalim mengatakan berbagai kegiatan dilakukan memperingati Bulan Pendidikan Nasional seperti seminar atau webinar nasional dan internasional yang membahas berbagai aspek pendidikan.
Selain itu, juga ada kegiatan pameran, seni dan bahkan mereka merencanakan akan memecahkan MURI awal Juni mendatang. Semua kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa.
Tujuannya sesuai dengan semangat Merdeka Belajar yaitu memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan minat dan bakat serta kompetensinya.
"Program ini memang menjadi bagian dari program kementerian. Namun, di Unesa sudah menyelenggarakan rangkaian Bulan Pendidikan beberapa tahun sebelumnya. Spesialnya tahun ini, ada pemecahan rekor MURI," ujar Nursalim.
Dia menegaskan, kegiatan ini tidak sebatas menyemarakkan, tetapi lebih jauh untuk memperkuat berbagai aspek program MBKM. Karena itu, salah satu target FIP bahkan fakultas lain di Unesa yaitu menginternasionalisasi program lewat berbagai kerja sama internasional dan pencapaian akreditasi internasional.
Ada empat prodi di FIP yang tahun ini sedang divisitasi untuk akreditasi internasional. Ada empat prodi lain yang sedang menyusun borang pengajuan.
Selain itu, di bulan ini akan ada empat perguruan tinggi dari luar negeri yang mengirim mahasiswanya untuk pertukaran mahasiswa di Unesa. Semuanya mengarah ke penguatan pengalaman belajar mahasiswa.
Wakil Rektor Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya, dan Usaha Unesa Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd., menambahkan, pihaknya terus mendukung berbagai program pendidikan nasional, termasuk MBKM yang memang tujuannya untuk mendekatkan kegiatan kampus dengan aktivitas kehidupan.
Dengan kata lain, kalau mahasiswa ingin belajar berenang, tidak bisa hanya dilakukan di kolam renang, mahasiswa perlu belajar di lautan yang sesungguhnya.
"Itu filosofi Mas Menteri. Maka program tiga semester di luar kampus oleh Unesa benar-benar digarap serius. Kalau dilihat, mahasiswa yang datang hari ini hanya sebagian kecil, karena yang lainnya sekitar 8 ribu mahasiswa sedang melaksanakan MBKM atau KKN di berbagai daerah," ujarnya.
Target Unesa lewat berbagai program tersebut yaitu agar mahasiswa memiliki kompetensi dan setelah lulus mereka bisa langsung unjuk kompetensinya di tempat mereka berkarir atau bekerja nanti.
"Di sisi lain, program MBKM ini menjembatani mahasiswa dengan dunia usaha dan industri lewat program magang misalnya. Sehingga tidak ada lagi istilah lulus dulu baru mencari pekerjaan, tetapi sebelum lulus pun mahasiswa sudah mendapat tawaran pekerjaan atau membangun karirnya sejak di kampus," katanya.
Dengan adanya peluncuran Bulan Pendidikan itu, Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni Unesa Prof. Dr. Madlazim, M.Si., berharap seluruh civitas akademika memiliki kesadaran bahwa pendidikan yang diberikan di kampus bukan satu-satunya, tetapi ada hal lain yang tidak kalah pentingnya yaitu pengalaman di luar kampus.
"Mahasiswa ini kan akan berhadapan dengan kampus kehidupan atau kampus masyarakat setelah mereka lulus nanti. Apalagi era sekarang semakin menantang bagi lulusan. Nah, kami lewat kebijakan, program dan implementasi Tridharma perguruan tinggi pada umumnya menyiapkan mahasiswa agar siap menjawab tantangan dengan kompetensi dan inovasi," ucapnya.