Sidoarjo (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur segera memperbaiki jalan rusak di Desa Jumput Rejo yang menghubungkan antara Kecamatan Sukodono dan juga Kecamatan Buduran setelah sebelumnya diprotes warga dengan cara ditanami pohon pisang.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Sidoarjo, Selasa meminta agar jalan tersebut segera dilakukan perbaikan mengingat Jalan Jumput Rejo merupakan akses utama yang menghubungkan dua kecamatan, yakni Kecamatan Sukodono dan Buduran.
"Kami menerima laporan dari masyarakat dan langsung saya perintahkan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga SDA untuk segera turun mengecek ke lokasi," kata Gus Muhdlor.
Ia mengatakan, jalan ini cukup padat kendaraan karena sudah dipadati perumahan. Setiap pagi terutama di sore hari jalan tersebut selalu padat aktivitas ekonomi.
"Mengingat ruas jalan itu cukup padat dan jika melihat rusak lubangnya membahayakan pengendara maka segera dilakukan perbaikan," ucapnya.
Ia mengatakan, panjang jalan yang rusak berlubang sekitar 300 meter yang oleh warga kemudian lubang tersebut ditanami pohon pisang untuk mencegah kendaraan roda dua agar tidak jatuh terutama saat musim hujan lubang jalan tidak terlihat karena tertutup genangan air.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo Dwi Eko Saptono menyampaikan, perbaikan jalan akan dilakukan secepatnya.
"Setelah kami cek di lapangan bersama-sama dengan PDAM, Dinas Perumahan, Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang. Atas arahan dari Pak Bupati pohon pisang dibersihkan dan jalan ini akan segera diperbaiki. Nanti malam petugas dari PU BM SDA turun mulai mengerjakan perbaikan. Jalan yang diperbaiki nanti panjang sekitar 300 meter," ujarnya.
Penyebab utama jalan rusak di Desa Jumput Rejo, kata Dwi selain karena dampak proyek galian SPAM PDAM, penyebab lainnya karena drainase tidak berfungsi sehingga air hujan tidak bisa mengalir dan terjadi genangan yang menyebabkan aspal cepat rusak.
"Tadi kami cek ada saluran sebelum sisi timur jalan namun sudah tidak berfungsi. Nantinya kalau masuk dalam rencana peningkatan akan dilengkapi dengan drainase," ujarnya.
Dwi juga menyampaikan Jalan Desa Jumput Rejo belum masuk dalam rencana peningkatan tahun anggaran 2023.
"Tahun ini tidak masuk dalam perencanaan peningkatan jalan, nanti akan dibahas lagi untuk rencana pembangunan tahun 2024," tuturnya.