Banyak SKPD di Surabaya Tak Bayar "ZIS"
Kamis, 18 Agustus 2011 16:20 WIB
Surabaya - Badan Amil Zakat Kota Surabaya menyatakan banyak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) yang tidak rutin membayar "zakat infaq shodaqoh" (ZIS).
Wakil Sekretrasi II Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Surabaya, Abdul Andika, Kamis, menuturkan dari 31 kecamatan yang ada di Surabaya, hanya empat kecamatan yang menyetorkan ZIS ke BAZ Surabaya pada 30 Juli 2011.
"Keempat kecamatan yang rutin membayar ZIS adalah Kecamatan Kenjeran, Gubeng, Rungkut dan Mulyorejo," paparnya.
Selain itu, lanjut dia, instansi yang tidak rutin membayar juga terjadi di puskesmas. Diketahui dari 52 puskesmas yang ada, hanya empat yang sudah menyetorkan ZIS ke BAZ Kota Surabaya, yakni Puskesmas Krembangan Selatan, Puskesmas Pakis, Puskesmas Medokan Ayu dan Puskemas Kedurus.
Hal serupa juga terjadi di instansi pendidikan, hanya ada tiga sekolah dari ribuan sekolah di Surabaya yang menyetorkan ZIS ke BAZ Kota Surabaya.
Adapun mengenai pendistribusiannya, Andika menerangkan ZIS yang diperoleh tersebut disubkan lagi ke BAZ kecamatan. "Kadang-kadang pihak dinas atau instansi yang menyetorkan ZIS ke BAS Kota Surabaya menyertakan pula beberapa nama yang diusulkan untuk menjadi penerima," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, pendistribusian didasarkan pada pengajuan yang masuk, biasanya dalam bentuk proposal. Namun sebelum didistribusikan, proposal yang masuk akan diseleksi terlebih dahulu.
Pihak yang proposalnya disetujui tahun ini, kata dia, tidak akan menerima ZIS lagi selama 2 atau 3 tahun ke depan. "Tujuan utamanya adalah untuk pemerataan. Fakir miskin di Surabaya ini kan banyak sekali," ujarnya.
Sedangkan distribusi ZIS dalam rangka memperingati Kemerdekaan RI kali ini terkumpul Rp110 juta yang dibagikan kepada 285 fakir miskin, 58 pembersiah dan penjaga masjid, renovasi empat tempat ibadah dan untuk promo atau imbauan ZIS dan Fisabilillah.
Menjelang Lebaran mendatang, lanjut dia, BAZ Surabaya juga akan membagikan zakat. Tapi mengenai jumlah zakat yang akan dibagikan, sampai sekarang belum diketahui secara pasti.
Untuk semetara, sudah ada 70 proposal pengajuan zakat dari masyarakat, baik pengajuan secara personal maupun pengajuan secara kelompok. "Nanti akan kita cek lagi proposal-proposalnya," ujarnya.