Moskow (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev telah memperingatkan Korea Selatan (Korsel) akan bahaya dari gagasan untuk mengirimkan pasokan persenjataan ke Ukraina.
"Para simpatisan baru telah muncul untuk mendukung musuh-musuh kami. Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah menyatakan bahwa pada dasarnya negaranya siap untuk mengirim pasokan persenjataan ke rezim Kiev," kata mantan Presiden Rusia tersebut di kanal Telegram-nya pada Rabu (19/4).
"Hingga belakangan ini, pihak Korsel dengan tegas meyakinkan bahwa mereka tidak akan mengirimkan persenjataan mematikan ke Kiev," ujar Medvedev.
Baca juga: Denmark klaim deteksi kapal Rusia beberapa hari sebelum ledakan pipa Nord Stream
"Saya bertanya-tanya apa yang akan dikatakan warga dari negara tersebut (Korsel) apabila mereka mendapati persenjataan terbaru Rusia berada di tangan tetangga terdekat mereka - rekan kami di Korea Utara?," tanya Medvedev.
Medvedev kemudian menggambarkan situasi tersebut menggunakan frase berbahasa Latin quid pro quo, yang dapat diartikan "sesuatu untuk sesuatu" atau "gayung bersambut".
Presiden Korsel Yook Suk Yeol, dalam sebuah wawancara dengan Reuters yang dipublikasi pada Rabu, mengatakan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mengirimkan pasok senjata ke Ukraina dengan dua catatan, yakni bila ada ancaman serius terhadap penduduknya atau bila terdapat pelanggaran yang jelas terhadap hukum humaniter (hukum perang).
Sumber: TASS-OANA