Adapun program perdana tersebut diikuti sekitar 250 warga Sumenep dan diberangkatkan menggunakan bus dari Parkir Timur Senayan, Jakarta, Rabu.
"Acara ini memang acara perdana yang waktu itu kami inisiasi dengan tidak sengaja, karena pada saat itu kami berpikir ini sudah tiga tahun tidak mudik," ucap Bupati Sumenep Achmad Fauzi.
Lantaran acara disusun secara mendadak, Pemkab Sumenep hanya bisa mendapatkan 5 bus saja. Sebab, berbagai instansi sudah terlebih dulu memesan bus untuk kegiatan serupa sejak 4 bulan lalu. "Kamu persiapkan 10 bus, tapi dapatnya 5 bus," tambahnya.
Untuk itu, dari sekitar 600 orang pendaftar tidak bisa diikutsertakan semuanya. Kendati demikian, Fauzi berjanji akan memperbaiki program mudik gratis pada tahun-tahun berikutnya. "Insya Allah," kata dia.
Ia juga mengatakan program mudik gratis tersebut bukan hal baru bagi Pemkab Sumenep. Sebelumnya juga kegiatan ini hanya menyasar warga Sumenep dari berbagai daerah di Jatim melalui jalur laut.
"Di Tanjung Wangi pakai kapal, terus (pelabuhan) Jangkar ke Sepudi juga mudik gratis, terus Kalianget ke daerah Sumenep juga mudik gratis pakai feri," tutur Fauzi.
Di sisi lain, Fauzi mengungkapkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendata warga Sumenep yang ada di Ibu Kota. Berdasarkan estimasi, ada sekitar 1.000 orang yang bekerja di berbagai sektor, baik sebagai wiraswasta maupun pegawai.
"Ternyata banyak warga saya yang berusaha di luar Sumenep. Jadi, mereka berusaha di mana-mana. Itu yang sebenarnya yang saya ingin tahu, berapa pekerja yang di luar Sumenep. Pasti yang ikut ini, kan yang pekerja semua, mungkin pekerja warung, rumah makan, dan lain-lain," imbuhnya.