Yogyakarta (ANTARA) - Getaran gempa bumi yang terjadi di barat laut Tuban, Jawa Timur (Jatim), dengan kekuatan magnitudo 6,6 pada Jumat sore dirasakan warga di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Seorang pegawai salah satu perusahaan di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, R. Novan Dwi Setiyanto mengaku merasakan getaran gempa cukup kencang dan lebih lama dibandingkan gempa yang pernah ia rasakan sebelumnya.
"Terasa seperti digoyang. Saat saya di ruang belakang vas bunga yang ada di meja ikut bergoyang. Lumayan agak lama," kata dia.
Meski demikian, kata dia, getaran tersebut tidak sampai menyebabkan barang-barang di kantor tempatnya bekerja berjatuhan.
Karena yakin situasi masih aman, ia tidak merasa perlu berlari keluar ruangan untuk menyelamatkan diri. "Aman, tidak perlu sampai lari," ucap Novan.
Getaran gempa juga dirasakan Baharuddin Kamba, warga Sriharjo, Ngaglik, Sleman, DIY.
Kamba yang tengah membeli hidangan untuk berbuka puasa tiba-tiba merasa digoyang.
Menurutnya, warga di sekitarnya juga turut merasakan hal serupa namun tidak sampai panik.
"Terasa gempa, ada kalau sekitar 15 detik," kata dia.
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 terjadi di laut Jawa, tepatnya 68 km barat laut Tuban, Jawa Timur pukul 16.55 WIB, Jumat.
BMKG di Jakarta, Jumat, mencatat gempa bumi itu berpusat di 6,29 lintang selatan,111,92 bujur timur dengan kedalaman 632 km.
"Gempa tidak berpotensi tsunami," kata BMKG dalam keterangan resminya.*