Pamekasan - Operasi beras murah yang digelar Pemkab Pamekasan, Jawa Timur bersama Bulog Sub Divre XII wilayah Madura, kurang diminati masyarakat. Kepala Bulog Sub Divre XII wilayah Madura Ali Ardi menjelaskan, khusus untuk wilayah Pamekasan, operasi beras murah digelar sejak hari pertama Ramadhan di area monumen Arek Lancor. "Dalam satu minggu kami menyediakan beras sebanyak 1 ton, akan tetapi tidak habis," katanya menjelaskan. Menurut Ali Ardi, kondisi itu menunjukkan bahwa operasi beras murah yang digelar pemerintah kurang diminati pembeli. Ia menduga, kurangnya minat masyarakat membeli beras murah yang digelar pemkab dan Bulog Sub Divre XII wilayah Madura tersebut, karena harga beras yang selama ini melonjak naik adalah beras kualitas super, bukan kualitas III. "Artinya konsumen yang merasakan adanya kenaikan itu kan kelompok ekonomi menengah keatas. Sedang operasi beras murah yang kami gelar adalah kualitas III," katanya. Sehingga, sambung Ali Ardi, wajar apabila operasi beras murah yang digelar sejak hari pertama Ramadhan tersebut, kurang mendapatkan perhatian masyarakat, meski pelaksanaan operasi beras murah tersebut jauh hari telah diumumkan di berbagai media lokal di Pamekasan. Menurut Ali Ardi, selama Ramadhan hingga mendekati hari raya Idulfitri kali, pihaknya menggelar operasi beras murah di empat kabupaten di Madura, atas permintaan masing-masing pemkab di wilayah itu. Operasi dimulai pada minggu kedua Ramadhan, hingga mendekati lebaran. Namun khusus di Kabupaten Pamekasan, operasi beras murah sejak hari pertama. "Akan tetapi titik penjualan beras murah kalau di Pamekasan terpusat di area Monumen Arek Lancor, belum tersebar di semua wilayah kecamatan," kata Ali Ardi menjelaskan.
Operasi Beras Murah di Pamekasan Kurang Diminati
Sabtu, 13 Agustus 2011 19:42 WIB