Jakarta (ANTARA) - Dokter Pelatnas PBSI Grace Joselini Corlesa menyampaikan pebulu tangkis ganda putra Mohammad Ahsan masih harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut atas cedera yang dialaminya saat berlaga pada babak final All England 2023, Minggu sore waktu Birmingham, Inggris.
"Setibanya di Jakarta akan difollow up lebih lanjut untuk dilakukan pemeriksaan MRI (pemindaian radiologi)," kata Grace dalam keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Senin.
Pebulu tangkis berusia 35 tahun itu mengalami cedera pada gim kedua babak final kala menghadapi rekan senegara Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Saat match point 14-20, Ahsan melakukan gerakan menghindar dengan memutar tubuhnya ke samping sebagai refleks menghindari shuttlecock. Akibat gerakan tersebut, lutut kaki kiri Ahsan mengalami cedera yang memaksanya keluar dari lapangan dan meminta penanganan tim medis pertandingan.
Baca juga: All England 2023: The Daddies ungkap kekalahannya dari Fajar/Rian akibat kelelahan
Dokter Grace sendiri baru bisa menangani Ahsan setelah upacara penyerahan medali. Menurut pengamatannya, lutut kiri Ahsan sudah mengalami pembengkakan dan dia pun mengambil tindakan ringan agar cedera tidak bertambah parah.
"Kondisi lutut kirinya sudah mulai bengkak jadi memang saya tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut dulu. Tindakannya langsung mengompres dengan es lalu ada obat anti nyeri dan anti peradangan serta ditapping (plester) dan tongkat," Grace menjelaskan.
Menurut Grace, penanganan lebih lanjut bagi Ahsan akan lebih baik dilakukan di Jakarta agar lebih leluasa menentukan proses penyembuhan yang tepat. Pasangan berjuluk The Daddies itu akan langsung kembali ke Tanah Air pada Minggu malam waktu Birmingham.
"Mengingat Ahsan memang rencananya kembali ke Jakarta malam ini juga, jadi kami minta bantuan di sini dan di bandara untuk disediakan kursi roda," kata Grace menambahkan.
Sementara itu, Hendra Setiawan yang menjadi pasangan Ahsan juga belum mengetahui secara pasti cedera apa yang dialami rekannya.
"Saya belum tahu seberapa parah cedera Ahsan, tadi coba ditekuk-tekuk lutut kirinya memang agak sakit. Tapi kami memutuskan untuk lanjut dulu karena sudah poin 20 juga. Kalau retired, menyerah saat tinggal satu poin lagi rasanya kan tidak enak," ungkap Hendra.