Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur memperkuat kerja sama dengan Taiwan sebagai upaya upaya percepatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri pascapandemi COVID-19.
"Dengan Taiwan ini kami memiliki banyak peluang kerja sama yang bisa ditingkatkan, mulai dari potensi peningkatan ekspor, peningkatan investasi khususnya di sektor pertanian dan juga peluang kerja sama peningkatan SDM dengan mengirimkan pelajar kita ke sana," ujar Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto dalam keterangannya, Jumat.
Adik menyampaikan sejauh ini kerja sama antara Indonesia khususnya Jatim dengan Taiwan telah terbangun. Dari sisi investasi misalnya, ada sekitar 120 perusahaan asal Taiwan yang telah menanamkan investasinya di Jatim.
Begitu juga dengan sektor perdagangan. Secara nasional, berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang diolah Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia-Taiwan pada 2021 mencapai 11,31 miliar dolar AS dengan total perdagangan nonmigas mencapai 10,63 miliar dolar AS.
Pada tahun 2021, ekspor nonmigas Indonesia ke Taiwan tercatat meningkat tajam senilai 6,36 dolar AS miliar atau naik sebesar 70,7 persen dibandingkan tahun 2020 yang senilai 3,72 miliar dolar AS.
Selain itu, dalam periode lima tahun terakhir sejak 2017, tren ekspor nonmigas ke Taiwan juga meningkat 17,52 persen.
Sementara pada 2021, total perdagangan Indonesia-Taiwan mencapai 16,23 miliar dolar AS dengan total perdagangan nonmigas yang mencapai 14,95 miliar dolar AS.
Pada tahun 2021, ekspor nonmigas Indonesia ke Taiwan mencapai 5,87 miliar dolar AS atau naik 29,2 persen dibandingkan 2020 yang senilai 4,54 miliar dolar AS.
"Juga peningkatan SDM. Kami ingin mengirimkan pelajar dari Jatim ke Taiwan untuk program vokasi, magang di perusahaan di Taiwan atau perusahaan Taiwan di Indonesia," katanya.
"Oleh karena itu, kunjungan Director-General Trade Economic and Trade Office (TETO) Isaac Chiu yang diwakili Ichi Lin, dan Djimantoro Widjojo di Kantor Kadin pada Rabu (15/3) kemarin menjadi peluang peningkatan kerja sama bagi kami," kata Adik.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Perdagangan Internasional dan Promosi Luar Negeri Kadin Jatim, Tommy Kaihatu, menegaskan bahwa potensi kerja sama dengan Taiwan cukup besar.
Dari sisi investasi, Taiwan menduduki peringkat ke-12 di Indonesia. Sementara potensi ekspor juga sangat tinggi. Jumlah Pekerja Migran Indonesia di Taiwan mencapai 200 ribu jiwa, sedangkan jumlah pelajar dan mahasiswa Indonesia di Taiwan mencapai 80 ribu mahasiswa.
"Jadi total hampir 300 ribu orang Indonesia yang bermukim di sana. Mereka membutuhkan berbagai kebutuhan dari Indonesia, khususnya makanan. Untuk itu kita ingin meningkatkan perdagangan dan investasi," ujarnya.
"Kadin Jatim juga ingin mengembangkan kerja sama agro bisnis dengan Taiwan, termasuk pariwisata karena potensi pertanian Jatim sangat besar dan perlu dikembangkan semaksimal mungkin," kata Tomy Kaihatu.
Kerja sama pertanian dengan Taiwan bisa dari sisi tata kelola pertanian dan proses pascapanen.
"Kami berharap Taiwan akan masukkan investasi itu dalam rangka mengembangkan ekspor hasil pertanian yang bermutu," katanya.