Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Stok beras di Kabupaten Trenggalek, saat ini dalam kondisi surplus sekitar 8.949 ton kendati produktivitas padi di daerah itu tahun lalu sempat menurun akibat anomali cuaca.
"Secara umum produksi beras tahun lalu (2022) turun dibanding 2021. Namun, itu tidak sampai mengganggu ketersediaan beras kita tahun ini. Masih surplus sekitar 8 ribu sekian ton," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek Didik Susanto di Trenggalek, Senin.
Triwulan pertama tahun ini, pihaknya belum bisa melakukan evaluasi karena panen raya padi baru dimulai.
Namun, ia berharap hasil panen petani bisa optimal kendati sempat dilanda cuaca buruk selama kurun sebulan terakhir. "Semoga meningkat," ujarnya.
Berdasarkan data terakhir Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, ketersediaan beras di wilayahnya saat ini mencapai 10.487 ton.
Stok beras secara estimasi keseluruhan mengacu data panen tahun lalu itu masih lebih banyak dibanding rata-raya kebutuhan beras di Trenggalek, yakni 1.538 ton.
Jumlah itu dihitung dari jumlah produksi beras dihitung dari kalkulasi konsumsi masyarakat dalam kurun setahun.
Namun, faktanya harga beras di Trenggalek relatif tinggi sehingga perlu dilakukan operasi pasar untuk menekan harga.
"Tapi tidak semua masyarakat di sektor pertanian, ada sektor lain yang juga membutuhkan pangan murah. Secara gampang (istilahnya) kita memberi makan orang Jakarta yang tidak punya sawah, orang Surabaya dan lain sebagainya. Artinya, saya menduga beras lari keluar daerah. Tapi itu soal distribusi konteksnya di perdagangan, ya, di luar ring kami," ujarnya.
Masih menurut data Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, produksi beras di daerah itu pada kurun 2021 tercatat sebanyak 106.264 ton.
Jumlah itu lebih tinggi dibanding produksi beras pada tahun berikutnya (2022) sebanyak 621 ton jika dibandingkan produksi beras pada tahun 2022 yang akumulatif sebanyak 105.643 ton.
Menurut Didik, turunnya produksi beras itu ditengarai karena banyak sawah gagal panen atau mengalami penyusutan hasil panen akibat anomali cuaca.
Sedangkan pada 2022, Trenggalek dilanda banyak bencana alam hidrometeorologi diantaranya banjir yang turut berdampak pada sektor pertanian.
Penyusutan hasil pertanian itu terjadi di 2.730 hektare sawah warga.*
Stok beras Trenggalek surplus kendati produksi padi menurun
Senin, 13 Maret 2023 15:34 WIB