Bojonegoro - Penambang perahu di perairan Bengawan Solo di sejumlah tambangan di Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), kesulitan memanfaatkan baju pelampung dan jerigen bantuan Dinas Perhubungan Jatim, karena jumlahnya terbatas. "Di tambangan tempat kami ada enam perahu, hanya menerima satu baju pelampung dan satu jerigen," kata seorang penambang perahu di tambangan Banjarsari, Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Sutrisno (55), Sabtu. Karena itu, lanjutnya, baju pelampung dan jerigen hanya dimanfaatkan salah satu perahu dari enam perahu yang beroperasional. Hal yang sama juga terjadi di tambangan, Kelurahan Jetak, Kecamatan Kota dengan rute tambangan Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk. Menurut salah seorang penambang perahu, Slamet (43) didampingi penambang lainnya, Gofar (37), di lokasi tambangan setempat, ada dua perahu yang beroperasional, bantuan yang diterima hanya tiga buah baju pelampung. "Yang membawa baju pelampung, hanya perahu utama," kata penambang perahu lainnya, Sumarsono.Itupun, tidak ada penumpang perahu yang tertarik memanfaatkan baju pelampung ketika perahu menyeberang. Sementara itu, Kepala Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Marucuk, di lokasi tambangan yang dikelola desanya, dengan rute ke kota, dilayani dua buah perahu tambang, dilengkapi dengan tujuh baju pelampung. Tiga baju pelampung diperoleh dari Dinas Perhubungan Jatim dan empat baju pelampung, bantuan PGRI Bojonegoro, beberapa waktu lalu."Semua baju pelampung ditempatkan diperahu," jelasnya. Menurut Marucuk, juga Sutrisno, adanya bantuan baju pelampung tersebut, dianggap bagus bagi keselamatan penumpang perahu. Hanya saja, para penambang perahu sangat membutuhkan bantuan tidak hanya baju pelampung, namun bantuan perahu. Alasannya, lanjutnya, hampir semua perahu tambang di perairan Bengawan Solo, terutama di lokasi tambangan yang padat, kondisi perahu sudah tua. Ia mencontohkan, di tambangan di Desa Banjarsari, yang padat penumpang, hanya dilayani satu perahu, karena satu perahu lainnya dalam perbaikan. "Di tambangan kami warga yang memanfaatkan perahu tambang ada kalau 800 orang setiap harinya, baik pelajar juga para pekerja," katanya memperkirakan. Kepala Dinas Perhubungan Bojonegoro, Bagus Kumoro menyatakan, bantuan baju pelampung dan jerigen dari Dinas Perhubungan Jatim, sebanyak 300 baju pelampung dan jerigen 30 liter, sebagai langkah mendorong para pengusaha angkutan sungai lebih memperhatikan keselamatan penumpang. "Maksudnya, mereka bisa menambah peralatan keamanan penumpang perahu dengan membeli jerigen yang harganya murah," katanya. Berdasarkan data, di perairan Bengawan Solo di Bojonegoro, tercatat ada 86 titik lokasi tambangan dengan jumlah 226 perahu tambang. Di Tuban, ada 22 lokasi titik perahu tambang juga 48 perahu.
Berita Terkait
Bupati Bojonegoro Menyusuri Bengawan Solo
25 Februari 2012 12:39
Kerugian Terbesar Bencana 2011 di Bojonegoro Kebakaran
6 Januari 2012 12:22
Perahu Tambang Bengawan Solo Minim Peralatan Keamanan
6 Januari 2012 11:10
Kondisi Ibu Luka Bakar Di Bojonegoro Membaik
29 Desember 2011 10:00
Dishub Bojonegoro Minta Penambang Lengkapi Peralatan Perahu
12 Desember 2011 12:09
Tim SAR Gabungan Bojonegoro Gelar Pelatihan
28 November 2011 09:10
Dishub Bojonegoro Sosialisasikan Standar Keamanan Perahu
9 November 2011 14:00
Bojonegoro Uji Kelayakan Perahu Penyeberangan Bengawan Solo
17 Oktober 2011 18:49
