Surabaya - Sejumlah pengusaha warung internet (warnet) di Kota Surabaya ingin mengubah citra warnet yang seringkali disalahgunakan oleh pasangan muda-mudi sebagai tempat mesum. Hal ini terungkap dalam acara sosialisasi pengusaha warnet yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemkot Surabaya di Balai Pemuda Surabaya, Rabu. Salah seorang pengusaha warnet di kawasan Wonorejo Ariefianto, mengaku pemberitaan soal warnet yang banyak dimanfaatkan orang-orang tidak bertanggung jawab untuk berbuat negatif cukup berdampak pada usahanya. "Jika biasanya warnetnya banyak dikunjungi anak-anak untuk mengerjakan tugas sekolahnya, kini sepi pengunjung. Mungkin mereka dilarang ke warnet karena adanya berita-berita di koran," katanya. Ia tidak menampik jika warnetnya juga seringkali didatangi para muda-mudi. Namun ia tidak ingin kecolongan. Untuk itu, ia mempekerjakan dua orang penjaga warnet di setiap lantainya. Selain itu, pihaknya juga tidak lupa juga memasang kaca cembung yang memungkinkan penjaga warnetnya mengawasi setiap gerak-gerik pengunjung warnetnya. "Saya punya 20 CPU yang terbagi di lantai 1 dan 2. Kalau tidak sering dikontrol, ya, mungkin dimanfaatkan untuk berbuat yang tidak-tidak. Apalagi kita buka 24 jam," katanya. Hal senada juga diakui pengusaha lain di kawasan Bratang, Meta. Ia membenarkan jika pemberitaan soal perbuatan mesum di warnet berdampak cukup besar terhadap usahanya. Meski bilik warnetnya telah sesuai aturan yang ditetapkan Diskominfo tetap saja sepi pengunjung. Padahal, lanjut dia, sebelumnya warnet yang menyediakan 15 CPU itu selalu dipadati anak-anak disekitar untuk mengerjakan tugas sekolah atau hanya sekedar membuka "facebook" (FB). "Dulu banyak yang datang. Ada yang memang ngerjain tugas. Tapi sejak banyak pemberitaan itu, jarang yang FB-an," ujarnya. Padahal, lanjut dia, setiap kali ada anak-anak yang ketauan membuka situs-situs porno, ia mengaku langsung ditegur. Kalau yang sudah berusia dewasa, ia akan meminta operator untuk tidak lupa menghapus historinya. Ia berharap dengan sosialisasi ini nantinya akan banyak pengusaha warnet muncul kepedulian sosial dan lebih mengontrol usahanya dan tentunya sudah sesuai peraturan yang ditetapkan pemerintah. "Jangan asal laku aja. Ini menyangkut usaha orang banyak soalnya. Yang jelek satu, yang lainnya juga dianggap jelek. Kita yang susah jadinya," sesalnya. Kepala Diskominfo Surabaya, Chalid Buhari mengaku kaget dengan banyaknya undangan atau para pengusaha warnet yang hadir di acara tersebut. Bahkan jumlah kursi yang disediakan tidak mampu menampung undangan sosialisasi. "Ini menandakan jika pengusaha warnet membutuhkan wadah untuk mengayomi mereka dan menunjukkan keinginan untuk mempunyai usaha lebih baik lagi," katanya. Chalid mengatakan berharap sosialisasi ini mampu menjadi penyemangat pengusaha warnet untuk mengembangkan usahanya lebih baik lagi. Mempunyai kepedulian sosial tinggi terhadap lingkungannya sehingga tidak lagi dianggap sebagai tempat yang dapat digunakan untuk berbuat mesum. "Ya sesuai dengan topiknya. Warnet Bersih, Aman dan Berbudaya. Kalau ketiganya sudah tercapai kan rejeki pasti juga mengikuti," katanya.
Berita Terkait
Dewas ANTARA harap kinerja Biro Jatim terus tumbuh
17 Desember 2025 19:30
Konjen RRT-ANTARA Jatim masifkan penyebaran informasi positif dua negara
16 Desember 2025 19:45
DPR nilai pemberitaan ANTARA masih menjadi tolok ukur
16 Desember 2025 19:02
Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim: ANTARA miliki karakter yang berbeda
16 Desember 2025 18:16
Kadis Kominfo Jatim apresiasi peran ANTARA jaga kualitas informasi
16 Desember 2025 17:02
Wagub Jatim: ANTARA berkontribusi cerdaskan masyarakat
16 Desember 2025 15:35
Kepala Biro ANTARA Jatim perkuat soliditas tingkatkan kinerja songsong 2026
15 Desember 2025 20:23
88 Tahun ANTARA dan saksi sejarah heroisme di Jatim
12 Desember 2025 19:22
