Jember (ANTARA) - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jember menggelar rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam rangka mengatur strategi untuk mengendalikan laju inflasi di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Rapat pengendalian inflasi itu dihadiri Bupati Jember Hendy Siswanto, Wakil Bupati M. Balya Firjaun Barlaman, Pj Sekretaris Daerah Arief Tyahyono, Kepala Perum Bulog Jember Ahmad Mustari, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember Yukon Afrinaldo, Kepala BPS Jember Tri Erwandi dan Forkopimda setempat di United Futsal-Badminton Jember, Rabu.
"Pemkab Jember harus dapat mengendalikan inflasi dan juga perlu diimbangi deflasi. Kedua hal itu harus saling melengkapi satu sama lain," kata Bupati Jember Hendy Siswanto dalam rapat TPID tersebut.
Menurutnya inflasi dan deflasi memang tidak bisa dihindari karena keduanya lambat laun pasti terjadi, namun perlu adanya strategi untuk menghadapi laju inflasi tersebut.
"Saya berharap adanya koordinasi antara Forkopimda satu dengan yang lain, sehingga dapat terjalin kerja sama yang baik untuk mengendalikan inflasi di Jember," katanya.
Hendy juga meminta masukan dari BPS, Bulog, Bank Indonesia dan Polres Jember terkait dengan pantauan di lapangan, sehingga nantinya bisa membuat kebijakan untuk mengendalikan laju inflasi.
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Tri Erwandi mengatakan kondisi yang bagus adalah pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari angka inflasi, namun faktanya pertumbuhan ekonomi di Jember sebesar 4 persen, sedangkan angka inflasi 7,3 persen untuk year on year (yoy).
Kabupaten Jember mengalami inflasi mtm bulan Desember 2022 sebesar 0,57 persen atau terjadi penurunan indeks dari 115 persen pada November 2022 menjadi 115,65 persen pada Desember 2022.
Pada Desember 2022 terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 7,39 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,65.