Jakarta (ANTARA) - Grup K-Pop NewJeans diserang oleh wargenet China setelah mempromosikan kertas tradisional Korea, Hanji, dan teknik pembuatannya.
Menurut The Korea Times, Selasa, NewJeans muncul dalam video promosi Hanji yang diselenggarakan oleh Korea Craft & Design Foundation, sebuah afiliasi dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, dan diunggah di kanal YouTube yayasan tersebut pada Jumat (6/1).
Dalam video berdurasi 13 menit itu, kelima anggota mengenakan pakaian tradisional Korea atau Hanbok dan berbicara tentang ciri khas Hanji yang dibuat dari kulit bagian dalam pohon murbei. Mereka juga mencoba membuat Hanji dengan seorang ahli bernama Ahn Chi-yong.
Warganet China mengklaim hal tersebut sebagai tindakan perampasan budaya dengan mengatakan Korea sedang mencoba untuk mencuri budaya tradisional mereka. Diketahui, negara tirai bambu itu merupakan penemu kertas.
Baca juga: Kpop NewJeans berhasil pecahkan rekor penjualan "OMG"
"Orang Korea sebelumnya mencuri simpul tradisional China, mereka sekarang mencuri pembuatan kertas, dan mungkin mereka akan mencuri karakter China," tulis seorang warganet.
"Kalian orang Korea tidak pernah mempelajari sejarah dan karenanya memiliki pemahaman yang rendah tentangnya," tulis warganet lain.
Sementara itu, warganet Korea membantah klaim tersebut. Menurut mereka, NewJeans tidak mengatakan bahwa kertas berasal dari Korea, tapi hanya berbicara mengenai tradisi pembuatan kertas Korea.
Kertas Hanji sendiri telah dikembangkan di Korea selama lebih dari 1.300 tahun sejarah.
"Ponsel pintar berasal dari Amerika Serikat, tetapi apakah Amerika Serikat pernah marah kepada Anda karena Xiaomi mempromosikan ponsel cerdas?" tulis salah satu warganet.
"Orang China menonton drama Korea dengan mengunduhnya secara ilegal dan menyalin program hiburan Korea. Sekarang mereka menyebut orang Korea pencuri?" tulis yang lainnya.
K-pop NewJeans diserang warganet China ketika promosi kertas Hanji
Selasa, 10 Januari 2023 9:11 WIB