Serangan Diare di Kabupaten Madiun Menurun
Jumat, 15 Juli 2011 13:34 WIB
Madiun - Serangan penyakit diare di wilayah Kabupaten Madiun selama kurun waktu Januari hingga Mei 2011, cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat, jumlah penderita diare jelang pertengahan tahun 2011 mencapai 4.975 orang. Angka ini menurun jika dibandingkan penderita diare pada periode yang sama di tahun 2010, yang mencapai 6.406 orang.
"Jumlah kasusnya menunjukkan tren yang menurun. Meski demikian, serangan penyakit ini tidak boleh diremehkan, sebab dapat berakibat fatal jika terlambat penanganannya," ujar Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Upaya Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Soelistyo Widyantono, Jumat.
Menurut dia, penurunan kasus ini dipengaruhi oleh kesadaran hidup sehat masyarakat Kabupaten Madiun yang lebih baik dari sebelumnya.
Ia menjelaskan, secara umum jumlah kasus diare di Kabupaten Madiun selama ini masih tergolong rendah karena tidak mencapai 1.400 penderita setiap bulannya, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk total yang mencapai 700 ribu jiwa lebih.
"Rata-rata per bulan kasusnya hanya mencapai 1.000 hingga 1.100 penderita saja. Kasus tertinggi terjadi pada bulan Januari lalu yang mencapai 1.411 penderita, akibat tingginya curah hujan," terang Soelistyo.
Meski demikian, penyakit ini masih terus menyerang menyusul cuaca ekstrem yang membuat curah hujan tidak menentu selama ini. Selain itu, juga dipengaruhi oleh buruknya sanitasi lingkungan serta pola konsumsi makanan dan air dari masyarakat yang tidak bersih.
Karena itu, pihaknya berharap agar seluruh warga di Kabupaten Madiun dapat menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Sebab, selain diare, penyakit lainnya saat cuaca ekstrem yang mulai berganti ke musim kemarau seperti ini, juga mengancam. Di antaranya, penyakit demam berdarah ataupun ISPA.
Warga diimbau sering melakukan pembasmian sarang nyamuk, dengan menguras, menutup, dan menimbun atau 3M. Selan itu, juga diharuskan mengonsumsi air yang bersih, menyusul ketersediaan air bersih mulai menyusut saat memasuki musim kemarau.
Selain imbauan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, pihak dinkes juga melakukan penyuluhan pencegahan penyakit dini kepada petugas kesehatan di puskesmas masing-masing kecamatan yang ada di Madiun.
Diharapkan, dengan sistem pencegahan dan kewaspadaan dini itu, maka petugas puskesmas sebagai ujung tombak dapat berperan maksimal melayani kesehatan masyarakat.