Magetan - Sejumlah peternak ayam petelur di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, meraih keuntungan signifikan, menyusul naiknya harga telur ayam ras selama sebulan terakhir. Hal ini seperti yang dialami oleh salah satu peternak ayam petelur di sentra penghasil telur ayam ras, Desa Kiringan, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Siti Komariah, yang mengaku mulai bisa menuai hasil sejak harga telur di pasaran terus mengalami kenaikan hingga menembus Rp16.000,00 perkilogram. "Lumayan, mulai ada keuntungan banyak sejak sebulan terakhir. Biasanya laba yang didapat hanya sedikit bahkan cenderung merugi akibat tingginya harga pakan ayam yang tidak diikuti dengan tingginya harga telur di pasaran," ujar Siti Komariah, Kamis. Selain itu, bisnis ternak ayam petelur juga sempat lesu akibat anomali cuaca, sehingga membuat ayam banyak yang enggan bertelur ataupun mati mendadak karena terserang penyakit tetelo. Menurut dia, keuntungan peternak imbas dari naiknya harga telur ayam ras kali ini bisa mencapai 50 persen dari harga normal di tingkat peternak yang mencapai Rp10.000,00 perkilogram. Sedangkan harga telur ayam ras di pasaran saat ini telah berkisar antara Rp15.000,00 hingga Rp16.000,00 perkilogramnya. Naik dari harga biasanya Rp12.000,00 hingga Rp13.000,00 perkilogram sejak sebulan terakhir. Hal ini juga masih didukung dengan tingkat pemasaran yang cukup mudah, menyusul tingginya permintaan dari berbagai daerah, seperti Madiun dan Magetan sendiri. Hal yang sama diungkapkan oleh peternak ayam petelur di sentra penghasil telur ayam ras, Desa Sidorejo, Kecamatan Plaosan, Magetan, Sumarni. Kenaikan harga telur kali ini mulai membuat para peternak bangkit, setelah sekian lama harus menanggung rugi sebagai imbas dari kenaikan harga pakan. "Selain itu, sebelumnya serangan penyakit unggas akibat anomali juga sempat membuat sejumlah peternak terancam gulung tikar. Sehingga, kini para peternak berharap kenaikan harga telur dapat mengembalikan usaha peternakan ayam yang sempat lesu," kata dia. Ia menilai kenaikan harga telur ini masih akan berlangsung lama. Hal ini dipicu oleh banyaknya parmintaan akan kebutuhan telur menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah. Adapun, sentra ayam petelur di Kabupaten Magetan terdapat di Desa Sidorejo, Kecamatan Plaosan dan Desa Kiringan, Kecamatan Takeran. Jumlah populasi ayam petelur di dua wilayah tersebut diperkirakan mencapai 2 juta ekor yang semuanya masih dibudidayakan oleh peternak secara tradisional.
Peternak Magetan Untung Akibat Naiknya Harga Telur
Kamis, 14 Juli 2011 14:56 WIB