Kota Mojokerto (ANTARA) -
Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Pemerintah Kota Mojokerto sebagai momentum untuk saling menguatkan antarwarga baik masyarakat yang rentan atau disabilitas dengan masyarakat lainnya.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam keterangan pers, Jumat, menyampaikan perayaan ini adalah bukanlah euforia, tetapi sejatinya bagaimana seluruh warga bisa saling menguatkan, karena pembangunan dilandaskan atas dasar keadilan merata dan berkelanjutan.
"Forum ini kami laksanakan dalam rangka menguatkan, berbagi kebahagiaan antarsatu dengan yang lainnya. Ini bukanlah semata perayaan bagi warga disabilitas tetapi perayaan bagi kita semuanya untuk saling menguatkan," tutur Wali Kota Mojokerto.
Perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini juga menjelaskan bahwa sebagai bentuk komitmen Pemkot Mojokerto telah melakukan pembangunan dibuktikan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pendayagunaan Gender Kota Mojokerto.
"IPG Kota Mojokerto sudah meningkat di angka 93, 47 persen artinya pembangunan sudah melibatkan hampir seluruh masyarakat. IPG diukur berbasis pada APBD yang disediakan secara memadai dalam rangka pembangunan lebih merata," ujarnya.
Pada kesempatan sama, Ning Ita juga mengapresiasi capaian para atlet difabel yang berhasil meraih juara pada ajang Pepaperda 2022.
"Perolehan medali dalam Pepaperda adalah pembuktian bahwa kekurangan secara fisik bukan kendala untuk meraih prestasi. Medali yang sudah dihasilkan itu ada bukti nyata bahwa teman-teman disabilitas bisa menjadi atlet sukses dan membanggakan, tidak hanya bagi dirinya tapi juga bagi Kota Mojokerto," tuturnya.
Sementara itu, Peringatan Hari Disabilitas Internasional kali ini juga dimeriahkan dengan dongeng boneka tangan oleh Kak Noeri, lomba mewarnai, pertunjukan tari serta fashion show.
Selain itu Pemerintah Kota Mojokerto juga memberikan BPJS Ketenagakerjaan bagi 181 orang penyandang disabilitas.