Surabaya (ANTARA) - Tim Aricov Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya meraih Juara 3 dalam Kompetisi Pendukung Kategori Mading 3D Kewirausahaan pada Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo ke XIII Tahun 2022 di UPN Veteran Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Ide inovasi teman-teman ini begitu luar biasa, meski dari latar yang berbeda-beda namun mereka mampu menciptakan inovasi dalam bidang teknologi terapan, produk ini mampu menangkap virus dan bakteri yang ada di ruangan dan dipanaskan hingga virus tersebut mati," ujar Pendamping Tim KMI Expo Tahun 2022, Rahma Kusumasari, S.I.Kom dalam keterangannya, Jumat.
Selain Aricov, empat produk lain yang lolos di ajang tersebut adalah Kale Tropis, Hori Scrub, Minuman Wedok Semangat, dan Inwall.
Rahma mengatakan lolos lima tim tersebut menandakan minat mahasiswa dalam dunia wirausaha khususnya dalam ajang kegiatan ini terus meningkat.
"Beberapa tahun belakang ini secara khusus kami telah melakukan proses seleksi, pembinaan, dan pendampingan wirausaha kepada mahasiswa, kegiatan ini berhasil menarik minat mahasiswa terbukti dengan banyaknya tim yang mendaftar dan berhasil lolos, hingga terpilihnya lima produk unggulan karya mahasiswa pada ajang KMI tahun ini," ujar Rahma.
Mengusung tema "Entrepreneurs Change to Good Life", tim Aircov dan Kale Tropis Untag Surabaya berhasil terpilih menjadi nominasi dalam KMI Awards 2022.
Kedua produk tersebut merupakan produk usaha inovasi mahasiswa wirausaha dalam bidang teknologi terapan dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam mewujudkan tercapainya SDGs di Indonesia, Untag Surabaya berpartisipasi secara aktif dengan mengembangkan fokus inovasi yang bertransformasi teknologi dan berdampak bagi masyarakat.
Rahma mengungkapkan sebelum akhirnya mengikuti KMI Expo, Untag Surabaya telah melakukan proses seleksi dan memberikan pendampingan khususnya bagi mahasiswa wirausaha yang memiliki fokus pada pembangunan berkelanjutan tersebut.
"Belajar dari tahun-tahun sebelumnya dan melihat fenomena yang terjadi saat ini tentu inovasi produk usaha tidak lagi hanya berhenti sampai di ‘untung’ saja, melainkan produk tersebut harus selaras dengan visi SDGs,” ungkap Rahma.
Sebagai salah satu produk teknologi terapan, menurut Rahma Tim Aircov memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan kedepannya.
Melihat peluang tersebut tidak berhenti pada ajang KMI, Biro Kemahasiswaan juga telah menjalin sinergi bersama LPPM sebagai tindak lanjut dari inkubator bisnis Untag Surabaya.
"Kami melihat produk usaha yang menggunakan teknologi terapan saat ini masih jarang, sehingga ke depan produk-produk ini akan dilakukan pembinaan dalam inkubator bisnis bersinergi bersama LPPM," ucapnya.(*)