Malang - Sekjen Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pimpinan Prabowo Soebianto, Fadli Zon menyarankan para petani harus berpolitik . "Berpolitik tidak harus berada dalam lingkaran partai politik (parpol), sebab kalau tidak berpolitik petani akan menjadi korban para politisi," tegas Fadli Zon ketika berbicara dalam Lokakarya Nasional "Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani Untuk Pengentasan Kemiskinan" di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Rabu. Menurut dia, politik para petani bertujuan untuk menggunakan hak-haknya sebagai petani sekaligus agar ada pembelaan. Oleh karenanya, petani harus ikut berpolitik jika tidak ingin menjadi korban, terutama para politisi. Ia mengemukakan, kebijakan pemerintah di bidang pertanian masih jauh dari harapan, sehingga berdampak pada lambannya keluarga petani yang dientaskan dari jurang kemiskinan. Sebenarnya, kata Fadli, pemerintah bukan tidak mampu untuk memajukan sektor pertanian. Hanya saja, kebijakan di sektor pertanian saat ini salah arah. Apalagi, lanjutnya, secara garis besar kebijakan pemerintah yang tertuang dalam APBN tidak terlihat sama sekali adanya keberpihakan pemerintah terhadap petani. APBN, katanya, justru lebih banyak digunakan untuk gaji pegawai dan pembiayaan lain-lain yang tidak penting, seperti studi banding alias pelesir ke luar negeri dan pembangunan-pembangunan gedung yang tidak mendesak. Menyinggung tingginya angka impor berbagai kebutuhan pokok, Fadli Zon mengatakan, sebenarnya bukan bangsa Indonesia tidak mampu mencukupi kebutuhan pangan rakyat. "Kita mampu mencukupi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya sudah mencapai ratusan juta jiwa ini, tapi karena dari kegiatan impor itu ada rente (komisi), sehingga menjadi rebutan terutama dari para elit politik," tegasnya. Ke depan, lanjut Fadli, koperasi petani ini harus dihidupkan kembali dan dikembangkan lebih besar lagi, agar semua kebutuhan petani bisa tercukupi, sehingga tidak bergantung pada salah satu pihak saja. Ia mencontohkan, koperasi yang khusus menangani masalah pupuk atau bibit (benih) berbagai jenis tanaman."Kalau semua kebutuhan petani bisa dicukupi sendiri, petani tidak perlu bergantung pada pihak lain, seperti distributor pupuk atau benih," ujarnya menambahkan.
Berita Terkait
FP UB dorong peningkatan kapasitas petani muda perkuat swasembada
9 November 2025 17:41
Trump boikot KTT G20 di Afsel gegara isu HAM terhadap petani
8 November 2025 11:55
Mentan: Mafia pangan ganggu petani, aku terdepan lawan mereka
6 November 2025 22:30
BI Kediri edukasi petani cabai untuk pengendalian inflasi pangan
6 November 2025 21:30
Situbondo usulkan 72.953 ton pupuk subsidi urea dan NPK pada 2026
6 November 2025 15:49
BI Malang bantu perluas pasar petani kopi melalui 'business matching'
5 November 2025 12:35
Khusus petani, Prabowo gratiskan seluruh bawaan di kereta
4 November 2025 13:22
Bulog pastikan kualitas beras terjamin dari petani Indonesia
2 November 2025 14:30
