Ngawi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ngawi, memperbaiki jalan rusak sepanjang 29,89 kilometer atau proses perbaikan meningkat 4,02 persen pada periode setahun terakhir.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Ngawi Racmat Fitrianto mengatakan sesuai data, total panjang jalan di Ngawi mencapai 744,17 kilometer. Dari total panjang tersebut, kondisi jalan baik dan sedang di tahun 2021 mencapai 529,43 kilometer atau 71,14 persen dan kondisi jalan rusak berat mencapai 214,74 kilometer atau 28,86 persen.
Dengan upaya pemeliharaan dan perbaikan, kondisi jalan baik dan sedang di tahun 2022 menjadi 559,33 kilometer atau 75,16 persen, sedangkan jalan rusak berat masih tersisa 184,84 kilometer atau 24,84 persen.
"Dengan demikian peningkatan perbaikan jalan selama satu tahun ini mencakup sekitar 29,89 kilometer atau 4,02 persen," kata Racmat Fitrianto di Ngawi, Selasa.
Menurut dia, perbaikan jalan rusak itu sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pembangunan infrastruktur. Pihaknya mengakui upaya perbaikan jalan masih minim karena terbatasnya anggaran yang tersedia.
Guna mendukung pemeliharaan jalan, tahun ini DPUPR telah melakukan pengadaan alat berat sebanyak 5 unit. Terdiri dari 2 unit "tandem roller" dengan kapasitas 4 ton dan 3 unit "baby roller" dengan kapasitas 712 kilogram.
"Pengadaan alat berat tersebut membutuhkan anggaran Rp2,4 miliar melalui PT Pindad," katanya.
Ia menambahkan pengadaan alat berat yang ada di DPUPR tersebut sangat penting sebagai upaya peningkatan infrastruktur jalan. Terlebih, keberadaan sejumlah alat berat yang ada saat ini di dinasnya sudah berusia tua dan membutuhkan peremajaan.
"Dengan anggaran dan peralatan yang ada, tiap tahun kami berupaya perbaikan dan pemeliharaan jalan mencapai 14 ruas jalan," katanya.(*)