Bojonegoro - Belum ada warga di Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) yang kesulitan air bersih, memasuki awal Juli di musim kemarau ini. "Kami belum menerima laporan ada warga meminta pasokan air bersih," kata Kepala Bidang (Kabid) Pendataan Bimbingan dan Rehabilitasi Sosial Disnakertransos Bojonegoro, Dwi S, Rabu. Ia memperkirakan, pada musim kemarau ini, belum ada warga yang kesulitan mendapatkan air bersih, karena memasuki awal Juli ini, di wilayahnya masih turun hujan. "Mungkin akibat hujan, warga masih mudah memperoleh air bersih," katanya, menambahkan. Meski demikian, lanjutnya, pihaknya tetap melakukan pemantauan untuk penanganan warga di wilayah setempat yang kemungkinan kesulitan air bersih pada musim kemarau ini. Selain mempersiapkan prasarana angkutan truk tangki air untuk memasok air bersih, juga dilakukan pemetaan wilayah yang diperkirakan kesulitan air bersih. Pemetaan, menurut dia, berdasarkan kesulitan air bersih yang dialami warga Bojonegoro, pada musim kemarau 2009 lalu. Pada musim kemarau yang lalu itu, tercatat kesulitan air bersih melanda 67 desa yang tersebar di 16 kecamatan dengan jumlah 21.400 kepala keluarga (KK) atau 68.721 jiwa. Ia menjelaskan, daerah rawan bencana kekeringan tersebut, di bagian tengah meliputi sejumlah desa di Kecamatan Trucuk, Temayang, Dander, Sukosewu dan Bubulan. Sedangkan di wilayah timur meliputi enam desa di Kecamatan Sugihwaras dan Kedungadem. Di bagian barat meliputi sejumlah desa di Kecamatan Purwosari, Tambakrejo, Ngraho, Ngambon, Ngasem, Kedewan, Kalitidu dan Kasiman."Pada musim kemarau 2010 tidak ada warga di Bojonegoro yang kesulitan air bersih, akibat anomali cuaca," jelasnya.
Belum Ada Warga Bojonegoro Kesulitan Air Bersih
Rabu, 6 Juli 2011 9:25 WIB