Hamzah Haz Harapkan PPP Pilih Pemimpin Lebih Baik
Minggu, 3 Juli 2011 21:58 WIB
Bandung - Mantan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) Hamzah Haz mengimbau Muktamar VII di Bandung, 3-7 Juli 2011, menghasilkan pemimpin yang lebih baik.
"Siapapun figur yang terpilih sebagai pemenang pada Muktamar di Bandung, hendaknya merangkul kandidat yang tidak terpilih berikut tim suksesnya," kata Hamzah Haz seusai mengikuti acara pembukaan Muktamar PPP di Gedung Sabuga ITB, Bandung, Jawa Barat, Ahad.
Hamzah Haz mengingatkan para elite PPP menjadikan peristiwa Muktamar VI PPP di Ancol, Jakarta, pada 2007, sebagai pelajaran positif bagi pemenang Muktamar.
Figur yan menang, kata dia, harus merangkul semua calon yang kalah, jangan seperti hasil Muktamar VI yakni pemenang tidak merangkul yang kalah.
Menurut dia, sejak era orde baru hingga saat ini telah mengalami menurunan suara hingga sekitar 40 persen.
Berkurangnya suara PPP di pada tiga kali pemilu yang konsekuensinya penurunan kursi PPP di parlemen.
Pada pemilu 2004 PPP memperoleh 10 persen suara yakni 55 kursi DPR RI serta pada pemilu 2009 turun menjadi lima persen suara yakni 36 kursi DPR RI.
"Padahal, ketika saya menjadi Ketua Umum PPP perolehan suaranya sekitar10 persen," katanya.
Namun, pada pemilu 2004, kata dia, perolehan suara PPP turun menjadi delapan persen, karena ada kader PPP yang membentuk Partai Bintang Reformasi.
Terhadap penurunan suara tersebut, Hamzah menilai, sudah sepatutnya PPP memerlukan reformasi dalam menampilkan wibawa dan identitas partai.
Sebagai parpol berbasis Islam, menurut dia, sulit bagi PPP untuk mengambil suara dari pemilih parpol nasionalis.
"Sebaliknya secara bertahap, parpol nasional akan mengambil suara dari pemilih parpol Islam. PPP harus bisa mengambil pemilih Islam. Mestinya PPP mengambil suara PBR saja dulu, hingga bisa mencapai 11 persen," Katanya,
Hamzah menambahkan, perlu dikaji penurunan suara atau kursi dari PPP karena hal itu sangat ironis mengingat bank-bank Syariah semakin banyak berdiri.