Surabaya (ANTARA) - Kegiatan "Suroboyo Week 2022" pada 23-27 November 2022 menjadi ajang sosialisasi pencegahan kekerasan seksual terhadap anak usia dini untuk para pendidik PAUD, kata Ketua Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Surabaya Rini Indriyani.
Kekerasan seksual kepada anak harus mulai dicegah, minimal anak-anak usia dini sudah terbiasa berhati-hati, seperti mulai belajar mengekspresikan diri, jika terdapat orang asing yang mendekat dan mengganggu kenyamanan anak, kata Rini Rini Indriyani, di Surabaya, Kamis.
"Mereka harus dilatih dan diajari untuk menjauh atau berlari. Makanya kami ajarkan kepada guru/Pendidik PAUD. Apalagi sekarang anak-anak masih dibiarkan oleh orang tua hanya memakai pakaian dalam dan memperbolehkan bermain keluar rumah," ujar dia.
Rini menjelaskan, dengan membiarkan hal tersebut terjadi, ada kemungkinan besar munculnya kekerasan seksual terhadap anak usia dini. Sebab, kekerasan seksual bisa dipicu oleh hal-hal yang dianggap remeh.
"Mungkin bagi mereka (orang tua) adalah hal biasa, tapi tidak bagi semua orang. Tapi juga ada yang menganggap hal itu bahaya jika dilihat. Meskipun masih kecil, lebih baik dibiasakan menggunakan baju yang sopan," kata dia.
Untuk itu, Rini Indriyani yang juga sebagai Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya ini berusaha menimbulkan empati kepada seluruh warga untuk peduli dengan lingkungan sekitar.
"Ini yang kami sosialisasikan ayo bersama-sama menjaga, mulai dari anak usia dini, orang tua, hingga Guru/Pendidik PAUD. Karena ini adalah tanggung jawab bersama dan empati ini yang harus kita tumbuhkan untuk menjaga satu sama lain," ujar Rini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya Tommi Ardiyanto mengatakan, anak usia dini merupakan dasar awal yang menentukan kehidupan suatu bangsa. Sehingga perlu mempersiapkan tumbuh kembang anak secara optimal dalam perkembangan moral, fisik, motorik, kognitif, bahasa, sosial, dan emosionalnya.
"Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengenalan kepada Guru/Pendidik PAUD tentang cara pencegahan kekerasan seksual. Serta memberikan edukasi kepada anak melalui gerak lagu dan dongeng sebagai media pembelajaran pencegahan kekerasan seksual pada anak usia dini," kata Tommi.(*)