Kediri (ANTARA) - Seorang perawat di Kota Kediri, Herman Trimawan, membuat inovasi "e-Lahab" atau Elektronik Layanan HIV Bersahabat usai meraih juara pertama sebagai Tenaga Kesehatan Teladan tingkat Nasional 2022.
"Inovasi berjalan dari tahun 2019 dan berhubungan dengan capaian program yang waktu itu cuma bisa tercapai 38 persen dari target. Setelah adanya inovasi ini, capaian program saya bisa sampai 100 persen dan tahun 2020 bisa mencapai 200 persen," ujarnya di Kediri, Kamis.
Ia juga menambahkan saat ada seleksi sebagai tenaga kesehatan, sempat tidak percaya diri dengan kemungkinan menang sedikit. Namun, ia tidak menyangka akhirnya menjadi juara pertama tingkat Provinsi Jawa Timur.
"Awalnya diambil lima besar per profesi untuk mengikuti seleksi langsung ke Surabaya untuk presentasi dan wawancara dengan selang kurang lebih dua bulan muncul pengumuman. Di luar dugaan nama saya yang muncul dan bisa dikatakan juara pertama," kata dia.
Setelah dinobatkan menjadi juara pertama tenaga kesehatan teladan, Perawat Herman didaftarkan oleh Provinsi Jawa Timur untuk mengikuti seleksi tenaga kesehatan tingkat nasional.
Pada seleksi tersebut, dirinya harus bersaing dengan perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia. Ia juga tidak menyangka kembali berhasil menyabet juara pertama tingkat nasional berkat inovasinya tersebut.
Ke depan, Herman berharap inovasi yang digagasnya tersebut bisa memiliki aplikasi yang lebih canggih dan tidak bersifat pribadi.
Aplikasi e-Lahab saat ini dapat diakses masyarakat pada laman media sosial Facebook, Instagram, Tiktok sehingga masyarakat dapat mengakses melalui aplikasi yang dapat diunduh melalui Playstore maupun yang berbasis laman.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengapresiasi dan ucapan selamat atas prestasi yang telah diraih Herman tersebut.
Menurut Wali Kota, inovasi e-Lahab (Elektronik Layanan HIV Bersahabat) yang dibuat oleh Herman ini sangat tepat, mengingat orang yang positif HIV biasanya malu menyampaikan sakitnya dan cenderung menutup diri.
"Inovasi berbasis elektronik ini juga menjamin privasi pasien yang berkonsultasi," kata Wali Kota.