Surabaya (ANTARA) - Mahasiswa S3 Universitas Negeri Surabaya, Nadya Afdholy meraih gelar doktor bidang Pendidikan dan Sastra dengan nilai sempurna atau predikat cumlaude IPK 3.92 melalui penelitian penelitian berjudul "Disensus dalam Novel Eka Kurniawan: Kajian Ideoestetik".
"Dengan penelitian ini saya berharap perkembangan karya sastra yang dihadirkan para sastrawan tidak hanya baik sebagai representasi. Tetapi menjadi sebuah seni estetik yang membuka ruang emansipasi, sehingga terbongkar dominasi pada setiap relasi sosial dan tercipta alternatif baru," kata Nadya di kampus setempat, Selasa.
Ia berharap penelitiannya bisa dijadikan salah satu upaya pembebasan berekspresi, sementara mahasiswa menjadi lebih kritis dan mengandalkan logika, artinya tidak hanya mengangguk-angguk di kelas.
Sementara konteks di masyarakat manusia boleh bersikap politik, tapi harus kembali pada persoalan kemanusiaan dan keadilan.
"Artinya logika representasi seharusnya menyadari bahwa kenyataan dalam kehidupan ini tidak seindah apa yang ditawarkan oleh distribusi kepatutan, makanya manusia harus berani berdisensus," ucap Nadia.
Tak hanya cumlaude, Nadia juga telah berhasil menghasilkan puluhan jurnal ilmiah sejak beberapa tahun terakhir di antaranya lima jurnal internasional bereputasi terindeks scopus atau WoS. Empat prosiding internasional, 11 jurnal nasional, dua prosiding nasional, dan enam book chapter.
Di tengah kesibukannya menjadi dosen, Nadya juga menjadi seorang reviewer dan tutor Bahasa Indonesia, Universitas Terbuka Luar Negeri Johor Sarawak, Malaysia.
Terakhir Nadya menegaskan bahwa keberhasilan yang diraih hingga hari ini tidak lain atas motivasi kedua orang tua serta doa dari orang-orang terdekatnya.
Harapkan sastra sebagai emansipasi, mahasiswa Unesa raih doktor nilai "cumlaude"
Selasa, 20 September 2022 18:03 WIB
sehingga terbongkar dominasi pada setiap relasi sosial dan tercipta alternatif baru