Pengamat SSC: Anwar Sadad figur alternatif pada Pilkada Jatim

Ketua DPD Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad dalam salah satu kesempatan beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Gerindra Jatim.

Kalau Bu Khofifah ke pemilihan presiden, ada nama-nama lain yang peluangnya terbuka, seperti Pak Anwar Sadad

Surabaya (ANTARA) - Pengamat politik asal Surabaya Survei Center (SSC) Mochtar W. Oetomo menilai Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad bisa menjadi figur alternatif sebagai calon Gubernur Jawa Timur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024.

"Kalau Bu Khofifah ke pemilihan presiden, ada nama-nama lain yang peluangnya terbuka, seperti Pak Anwar Sadad," ujarnya di Surabaya, Senin.

Menurut dia, nama Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut wajar mencuat karena juga termasuk dalam survei yang hasilnya cukup dapat dipertimbangkan.

Pada hasil survei, Khofifah memperoleh elektabilitas sebesar 30 persen dan masih yang tertinggi di antara tokoh-tokoh lainnya.

Mochtar menilai di luar nama Khofifah, elektabilitas nama-nama yang digadang-gadang maju pada Pilkada Jatim angkanya masih jauh di bawah mantan Menteri Sosial tersebut.

Namun, kata dia, tetap menarik ketika calon alternatif bisa memanfaatkan momentum dua tahun tersisa menuju Pilkada Serentak 2024.

"Kalau Bu Khofifah sebagai petahana wajar menjadi yang tertinggi. Tetapi ketika beliau ke pilpres, saya kira Pilkada Jatim akan seru,” ucapnya.

"Peluang calon-calon lain sama. Ada nama Risma, Emil Dardak, Eri Cahyadi, Gus Ipul," tambah Direktur SSC tersebut.

Sementara kepada Anwar Sadad, ia menyarankan harus terus kerja keras karena angka surveinya masih belum tinggi.

Akan tetapi, dengan nilai plus sebagai seorang Nahdliyin yang juga sekarang menjabat Wakil Ketua DPRD Jatim tentu peluangnya naik di Pilkada 2024 sangat terbuka lebar.

"Tinggal bagaimana calon-calon alternatif itu bisa memanfaatkan momentum yang ada dan terus sosialisasi ke bawah," tutur Mochtar.

Hasil survei yang dilakukan SSC itu dilaksanakan mulai 1 hingga 10 Agustus 2022 pada 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Penentuan responden dalam setiap kartu keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.