Quintana, yang finis di peringkat enam klasemen umum Tour de France pada bulan lalu, mendapat vonis dari uni sepeda internasional UCI yang menyatakan hasil analisis dua sampel darah kering sang pebalap menunjukkan kandungan zat terlarang tramadol.
Mantan juara Giro d'Italia dan Vuelta itu sebelumnya menyatakan tetap akan membalap di Vuelta menyusul temuan tersebut. Akan tetapi, lewat video yang diunggah di Instragram ia membatalkan niatnya meskipun masih diizinkan berkompetisi oleh UCI.
Baca juga: Nairo Quintana didiskualifikasi dari Tour de France karena konsumsi tramadol
"Beberapa jam telah berlalu dan saya dapat merefleksikan diri selama malam tadi dan untuk saat ini, baik kepala maupun badan saya tidak dalam kondisi yang baik untuk membalap secara kompetitif," kata pebalap tim Arkea-Samsic itu.
"Walaupun kemarin saya bilang akan ikut Vuelta, saya masih tidak dalam kondisi yang tepat dan saya lebih memilih pulang ke rumah dan mengatur serta menyiapkan pertahanan saya," kata Quintana.
"Tentang pemberitahuan yang saya dapatkan kemarin, saya akan bekerja selama 10 hari ini untuk menunjukkan bahwa saya tidak memiliki masalah dan kita akan bertemu lagi di kompetisi-kompetisi berikutnya."
Peraturan medis UCI melarang penggunaan tramadol, yang terkandung dalam obat pereda rasa sakit, di dalam kompetisi. Akan tetapi, penggunaan zat itu tidak dianggap sebagai pelanggaran anti-doping. Nairo Quintana juga telah membantah telah mengonsumsi zat tersebut. (*)