Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Budi Saputra mengatakan pembinaan cabang olahraga balap sepeda di daerah mulai menunjukkan arah yang selaras dengan program nasional.
Hal tersebut terlihat dari peningkatan signifikan jumlah peserta Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Road Race 2025 di Banyuwangi, Jawa Timur, yang digelar pada 27–30 Juni, dan diikuti 256 atlet dari 23 provinsi.
“Jumlah peserta melonjak dua kali lipat dibanding tahun lalu. Ini menjadi indikator penting pembinaan di daerah makin aktif dan berjalan dengan baik,” kata Budi kepada ANTARA via telepon Minggu.
Ia menyebut antusiasme tinggi dari para atlet dan pengurus di daerah mencerminkan mulai terbangunnya sinergi antara pembinaan yang dilakukan oleh PB ISSI di tingkat pusat dengan Pengurus Provinsi (Pengprov) di berbagai wilayah.
“Harapan kami di Binpres adalah pembinaan dari pusat dan daerah bisa selaras. Dan sekarang sudah terlihat itu, apalagi sejak PON 2024 kemarin. Sekarang bahkan lebih baik lagi,” ujarnya menambahkan.
Peningkatan partisipasi tercermin bukan hanya di nomor road race, tetapi juga di disiplin lain seperti BMX Racing. Hingga saat ini, PB ISSI mencatat lebih dari 100 peserta telah terdaftar untuk Kejurnas BMX Racing 2025 yang akan digelar di Banyuwangi pada 4–6 Juli.
“BMX juga mengalami peningkatan. Ini jadi bukti animo masyarakat dan pembinaan di daerah makin bagus. Tinggal kita lihat hasil akhirnya nanti di lapangan seperti apa,” kata Budi.
PB ISSI tahun ini menjadwalkan enam nomor disiplin dalam rangkaian Kejurnas 2025 yang didukung Bank Mandiri, yakni road race (27–30 Juni, Banyuwangi), BMX Racing (4–6 Juli, Banyuwangi), track (10–13 Juli, Jakarta), mountain bike (16–19 Juli, Yogyakarta), serta BMX freestyle dan trials (2–3 Agustus, Ciamis).
Kejurnas 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi antardaerah, tetapi juga dijadikan sarana pemetaan dan seleksi atlet nasional yang diproyeksikan tampil di berbagai ajang internasional.
“Semua atlet terbaik akan kami pantau dan masukkan ke dalam data pool pembinaan prestasi. Ini menjadi dasar seleksi untuk mengikuti kejuaraan internasional single event seperti Asian Championship, World Cup, World Championship serta multievent SEA Games, Asian Youth Games, hingga kualifikasi Olimpiade,” ujar Budi.
PB ISSI berharap tren positif ini terus berlanjut agar Indonesia bisa memiliki lebih banyak atlet sepeda yang mampu bersaing di tingkat dunia.
Terlebih prestasi balap sepeda Indonesia terus menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir.
“Dari SEA Games Kamboja sebagai juara umum, medali emas dan perunggu di Asian Games Hangzhou, hingga kualifikasi Olimpiade Paris, progresnya nyata. Kejurnas ini menjadi pijakan penting untuk menjaga momentum itu,” ujarnya menegaskan.