Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar Festival Muharam tiap tahun untuk memuliakan anak yatim, mulai kelas inspirasi hingga santunan untuk 1.444 anak yatim yang masing-masing mendapatkan Rp300.000.
Festival Muharram Banyuwangi yang berlangsung di di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Senin (8/8) petang, berjalan meriah dan khidmat. Kelas inspirasi digelar untuk memotivasi anak-anak yatim terus bersemangat meraih cita-cita. Bersama dengan Rumah Literasi Indonesia anak-anak yatim diajak mencintai buku sebagai salah satu upaya meraih cita-cita.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendesain penyaluran santunan secara non-tunai melalui buku tabungan. Hal ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang selalu disalurkan secara tunai.
"Ini bagian dari upaya kamia menjadikan anak-anak yatim punya literasi keuangan yang baik sejak dini. Dimulai dari menabung. Menabung tidak harus langsung banyak, sedikit demi sedikit tidak masalah. Nanti Insya-Allah tabungannya makin banyak, bisa digunakan mendukung sekolah dan sebagainya," ujar Bupati Ipuk di Banyuwangi, Selasa.
Menurut ia, dari 1.444 anak yatim itu sebagian telah menerima buku tabungan, dan sebagian lainnya diserahkan secara tunai karena pertimbangan teknis.
"Tahun depan 100 persen diberikan non-tunai, juga akan ada pendidikan keuangan dari pakar dan praktisi keuangan. Ini agar melek keuangan tidak hanya dimiliki atau dipahami anak-anak orang berada, anak-anak orang kaya, tapi juga anak-anak yatim yang kurang mampu," ujarnya.
Kata Ipuk, Festival Muharram digelar untuk semakin memperkuat kepedulian kepada lingkungan sekitar, khususnya kepada para anak yatim.
"Mari saling bantu, bergotong royong untuk anak-anak yatim se-Banyuwangi. Semoga dengan kita terus memuliakan anak yatim, keberkahan selalu tercurah untuk masyarakat Banyuwangi. Semuanya akur. Tidak ada konflik. Semuanya bersatu padu," tutur Ipuk.
Pengasuh Ponpes Minhajut Thullab Banyuwangi, K.H. Thoha Munthoha anak yatim adalah titipan Allah SWT kepada umat-Nya.
"Barang siapa yang memuliakan anak yatim, dijamin oleh Rasulullah, akan ada bersama beliau di surga kelak," tuturnya.
Dalam rangkaian Festival Muharam ini juga dilaksanakan "Deklarasi Pesantren Ramah Anak". Deklarasi diikuti sejumlah perwakilan ormas Islam dan Kepala Kemenag Banyuwangi Moh. Amak Burhanudin.
Dari ormas Islam, hadir Ketua PCNU Banyuwangi K.H. Ali Makki Zaini, Ketua Pengurus Rabithah Ma'ahdi Islamiyah (RMI) NU, K.H. Fahrurrozi, Ketua MUI K.H. Mohammad Yamin, Ketua Muhammadiyah Mukhlis Lahuddin, Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Astro Djunaidi, Pimpinan Al Irsyad Banyuwangi Syarif Abdat, dan Rabithah Alawiyah Banyuwangi Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Jufri.
Deklarasi Pesantren Ramah Anak ini bagian dari upaya menuju Banyuwangi Kabupaten Layak Anak. (*)