Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus melakukan upaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan terampil, salah satunya lewat program Banyuwangi Ayo Kursus (BAK).
Program BAK ini memberikan kesempatan kepada warga untuk meningkatkan kompetensinya melalui berbagai jenis kursus keahlian yang disediakan pemkab. Di antaranya, kursus bahasa asing (Inggris, Mandarin), kursus komputer, edit video, tata rias, perhotelan, dan masih banyak lainnya. Warga bisa mengakses salah satu yang diminati dan mengikutinya secara gratis.
"Terdapat 40 kelas yang akan kami buka dengan kuota 750 peserta. Ini adalah bagian dari upaya peningkatan keterampilan vokasi bagi warga agar bisa mandiri secara ekonomi," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Senin.
Menurut dia, sebelumnya pemerintah daerah setempat telah menggelar berbagai pelatihan kerja, mulai pelatihan potong rambut (barbershop), menjahit, pemasaran digital, hingga memberikan bantuan alat usaha.
Pemkab juga rutin menggeber inkubasi pengusaha muda melalui program Jagoan Banyuwangi. Anak-anak muda Banyuwangi diberikan mentoring cara berbisnis di era digital, hingga stimulus modal usaha senilai ratusan juta rupiah.
"Dengan berbagai program yang kami lakukan ini harapannya bisa kembali menggeliatkan perekonomian warga. Masyarakat Banyuwangi, khususnya kaum milenial, kami bekali keterampilan agar bisa memulai usahanya sendiri," ucap Ipuk.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno menjelaskan program Banyuwangi Ayo Kursus (BAK) terlaksana atas kerja sama Dispendik Banyuwangi dengan 25 Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang telah terdaftar di Dispendik.
Bagi masyarakat yang berminat bisa langsung mendaftarkan diri melalui link https://pendidikan.banyuwangikab.go.id/public/ayokursus/. Pendaftaran sudah dibuka sejak 23 Juli hingga 2 Agustus mendatang.
"Syaratnya mudah, calon peserta cukup mengisikan Nomor Induk Kependudukan (NIK), kemudian memilih LKP dan jenis kursus yang diminati. Kursus akan dimulai 5 Agustus di masing-masing LKP," urai Suratno.
Program ini membuka 40 kelas, dengan kuota 15-25 peserta per kelas. Peserta dapat mengikuti kursus secara gratis selama lima kali pertemuan.
"Pemkab yang menyiapkan honor bagi instrukturnya untuk lima kali tatap muka. Jika ada yang ingin memperdalam kemampuannya, bisa melanjutkan kursusnya secara mandiri," katanya. (*)