Madiun (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban ke sejumlah peternak yang ada di wilayah setempat.
"Pemeriksaan hewan kurban tersebut dilakukan dalam rangka persiapan menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah," ujar Kepala Bidang Peternakan DKPP Kabupaten Madiun Sri Bagus Yulianta di Madiun, Senin.
Menurut dia, pemeriksaan dilakukan mencakup kondisi fisik dan fisiologis hewan ternak kurban, seperti apakah cukup umur untuk disembelih dan kebersihan selama diternak.
Salah satu peternakan sapi yang diperiksa di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.
Untuk kondisi fisik, dilihat dari segi mata, mulut, gigi, dan kaki pada ternak sapi ataupun kambing.
Periksaan hewan kurban utamanya sapi tersebut dilakukan di 67 titik yang tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Madiun.
Saat ini, populasi ternak sapi potong di Kabupaten Madiun mencapai 60 ribu ekor. "Dari jumlah tersebut, sapi yang siap potong mencapai 2.500 ekor," kata Sri Bagus.
Mengenai wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) pada ternak sapi dan kambing, pihaknya meminta masyarakat Kabupaten Madiun tidak panik. Sebab, selain sebaran PMK di wilayah setempat cukup terkendali, daging dari hewan kurban yang positif PMK tetap aman dikonsumsi.
Pihaknya mengemukakan sejauh ini hewan ternak yang diperiksa dalam kondisi sehat dan layak digunakan untuk berkurban.
Data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan setempat mencatat jumlah ternak sapi yang terpapar virus PMK di Kabupaten Madiun mencapai 30 ekor. Dari jumlah itu, sebanyak 10 ekor sapi diantaranya telah sehat dan 20 ekor lainnya masih dalam pemantauan dan pengobatan.
"Hingga hari ini belum ditemukan ternak sapi mati yang disebabkan virus PMK," katanya.