BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo menggandeng Zakiyah Handayani seorang konsultan bisnis manajemen untuk memberikan pelatihan membuat batik shibori atau teknik pewarnaan manual dari Jepang kepada puluhan ahli waris peserta Jamsostek yang meninggal dunia.
Kepala BPJAMSOSTEK Sidoarjo, Novias Dewo Santoso dalam keterangan pers Rabu mengatakan pembuatan batik shibori tersebut dilakukan di Kantor BPJAMSOSTEK Sidoarjo.
Dalam kegiatan yang bertajuk Post Claim Empowerment “Berkreasi Membuat Batik Shibori” ini, para peserta diajari langsung untuk membuat batik shibori mulai dari teknik mengikat dan melipat kain, pencampuran warna, proses pemberian warna secara baik dan merata, hingga pembuatan kelompok untuk pendistribusian ke marketplace.
"Kegiatan Post Claim Empowerment ini bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan kepada ahli waris agar mampu bertahan dan mandiri pascaditinggalkan tulang punggung atau kepala keluarga mereka," ujarnya.
Ia mengatakan, jangan sampai ahli waris yang telah mendapatkan klaim pencairan dana santunan manfaat program BPJAMSOSTEK dibiarkan begitu saja tanpa adanya upaya untuk membantu kemandirian.
"Maka dari itu dengan ahli waris diberikan pelatihan pembuatan batik shibori dan harapan kedepannya kemampuan pembuatan produk batik shibori akan berkembang menjadi pengusaha UMKM dan menjadi usaha lebih besar," kata Dewo.
Dalam kegiatan tersebut juga diberikan simbolis kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada seluruh ahli waris yang mengikuti pelatihan.
"Ahli waris didaftarkan dua program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) selama satu bulan penuh," ujarnya. (*)